KETIK, BANDUNG – Wacana pembangunan Jalan Lingkar Cileunyi (JLC) Kabupaten Bandung sudah sejak lama digulirkan Pemkab Bandung, sebagai jalan alternatif jika terjadi kemacetan di Jalan Raya Cinunuk Kecamatan CIleunyi Kabupaten Bandung.
Untuk mengatasinya, diwacanakan pembangunan JLC mulai dari sekitar Bundaran Cibiru-Panyileukan-Bumi Harapan-Bumi Orange-Bumi Panyawangan-Cileunyi.
Kemacetan kerap terjadi mulai dari titik Bundaran Cibiru (Kota Bandung), menuju ke arah Cileunyi (Kabupaten Bandung). Kemacetan terjadi karena adanya bottleneck dan banyaknya persimpangan jalan di mana kendaraan baik roda dua maupun roda empat keluar masuk untuk menuju komplek perumahan, seperti yang terjadi di pertigaan Jalan Raya Cinunuk dan pintu masuk ke Desa Cibiru Hilir.
Setidaknya ada 10 titik persimpangan jalan baik di sebelah kiri maupun kanan di sepanjang Jalan Raya Cinunuk sampai Cileunyi. Ditambah lagi saat ini sudah berdiri toko pusat elektronik Log In Megastore Cinunuk, selain adanya Borma Cinunuk dan Griya Yogya Cinunuk.
Karena jalan raya nasional ini merupakan jalan perbatasan antara Kabupaten Bandung dengan Kota Bandung, maka Bupati Bandung Dadang Supriatna menyatakan Gubernur Jawa Barat harus turun tangan.
"Rencana Jalan Lingkar Cileunyi ini, gubernur juga harus turun tangan. Karena pembangunan Lingkar Cileunyi ini kan lintas antar kabupaten kota," ujar Bupati Bandung saat ditemui di Aula Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung, Jumat 7 Maret 2025.
"Maka saya mohon gubernur juga merencanakan bagaimana penyelesaiannya. Sehingga pembangunan Jalan Lingkar Cileunyi ini bisa cepat terwujud dalam rangka menuntaskan masalah macet yang selama ini kerap terjadi di Jalan Raya Cinunuk, terutama pada waktu pagi dan sore hari," imbuh bupati.
Kang DS, sapaan akrab Dadang Supriatna, menegaskan pembangunan JLC belum terwujud karena kendalanya Kota Bandung belum siap untuk rencana pembangunan akses jalan tersebut. "Kalau Kabupaten Bandung sudah siap," tandas Kang DS.(*)