KETIK, MALANG – Jembatan Gadang Kota Malang menjadi salah satu sasaran warga membuang sampah tidak pada tempatnya. Moch Zainullah, warga setempat seringkali memergoki warga yang meletakkan sampahnya di pinggir jembatan.
Tak tanggung-tanggung, terdapat warga yang menggunakan mobil pickup untuk membuang sampah di kawasan padat kendaraan tersebut. Ia mengaku sempat memergoki 6 pickup yang melakukan dropping sampah.
"Kadang malam hari ada yang pakai pickup, bisa sampai 6 pickup. Itu milik pribadi, bukan mobil yang buat sampah, tapi tidak tahu siapa," ujarnya kepada Ketik.co.id.
Geram dengan perilaku merugikan tersebut, Zainul kemudian nekat untuk mendirikan pos pantau tepat di samping Jembatan Gadang. Selama berjaga di pos, hampir setiap hari ia harus menegur orang-orang yang membuang sampah di kawasan tersebut.
"Selama ada pos, saya sering tegur orang itu. Kebanyakan dari luar desa. Kemarin yang saya tegur pakai pickup itu dari Turen, ada juga dari Tajinan (Kabupaten Malang)," lanjutnya.
Saat pertama kali mendirikan pos pantau, Zainul bisa memergoki lebih dari 10 orang yang membuang sampah di Jembatan Gadang. Namun setelah dua minggu berdiri, jumlah dropping sampah pun semakin dapat dikendalikan.
"Sudah gak bisa dihitung berapa kali menegur, ada lebih dari 10 kali mergokin mereka. Akhir-akhir ini paling cuma 3-4 orang. Tadi pun saya juga kejar dia tapi sudah nggak ngatasi," katanya.
Jembatan Gadang sendiri sering dikenal sebagai lokasi pembuangan sampah liar. Sampah-sampah yang didrop oleh oknum tak bertanggungjawab bahkan dapat meluber hingga ke badan jalan.
"Sebelum ada pos, habis Maghrib sampai pagi hari orang-orang pada buang sampah di jembatan. Setelah ada pos ini, habis subuh mereka buangnya. Biasanya jam 10.00 WIB sampah itu sudah full, tapi sekarang hanya sedikit," jelas Zainul.
Menurutnya banyak warga yang sudah mengeluhkan peristiwa tersebut. Terlebih ketika ditegur, kebanyakan oknum menunjukkan sikap yang agresif.
"Semua warga mengeluh, saking mereka takut karena yang ditegur itu malah ngamuk. Masyarakat banyak yang takut. Akhirnya saya nekat saja," tegasnya. (*)