KETIK, MALANG – Kasus HIV/AIDS di Kota Malang pada akhir bulan Oktober 2023 ini mengalami peningkatan. Berdasarkan laporan serta data dari Dinas Kesehatan Kota Malang, peningkatan yang terjadi menyentuh angka 460 kasus.
Tim HIV Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, Andik Santoso menjelaskan bahwa di tahun 2022 terdapat 480 orang yang terkena kasus HIV/AIDS di Kota Malang.
Keseluruhan jumlah kasus saat ini diperkirakan akan terus mengalami kenaikan. Menurutnya HIV/AIDS cenderung menimpa masyarakat berusia produktif yakni 20-45 tahun.
"Banyaknya kasus HIV/AIDS disebabkan cakupan screening yang dilakukan oleh tim dari Dinkes dan komunitas semakin meluas," ujar Andik Santoso, Jumat (1/12/2023).
Beberapa pendekatan bersama komunitas rutin dilaksanakan. Kebanyakan kelompok yang disasar untuk screening ialah populasi kunci. Meliputi Lelaki Suka Lelaki (LSL), Pekerja Seks Perempuan (PSP), waria, pengguna narkoba suntik, hingga Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).
"Program inilah yang kita jalankan sehingga kita banyak mendapatkan masyarakat yang mengidap virus dan ini merupakan fenomena gunung es," lanjutnya.
Dinkes Kota Malang sendiri memiliki layanan pengobatan terhadap penderita HIV/AIDS. Jelas Andik, terdapat 34 layanan testing HIV di Puskesmas, Klinik, dan beberapa rumah sakit. Pihaknya juga telah memastikan ketersediaan obat tetap aman hingga 6 bulan ke depan.
"Untuk obat Antiretroviral (ARV) sejauh ini aman hingga 6 bulan ke depan, kita mendapatkan dari Kemenkes yang tiap 3 bulan sekali kita ambil ke Provinsi," tuturnya. (*)
