KETIK, SURABAYA – Seseorang yang menderita demam biasanya diduga terkena virus varian Kraken. Namun gejala tersebut berdasarkan penelitian belum tentu terkana virus Kraken.
Infomasi yang dperoleh Ketik.co.id menyebutkan, demam bukan lagi jadi gejala awal pada varian XBB 1.5 atau Kraken. Padahal sebelumnya gejala tersebut menjadi tanda seseorang terinfeksi Covid-19.
Menurut Komisari Departemen Kesehatan Masyarakat Chicago, Allison Arwady, gejala demam, flu, dan nyeri sendi jarang ditemukan pada mereka yang terkena varian ini. Dia mengatakan yang sebagian besar gejala Kraken serupa dengan pilek.
Sementara itu laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan Kraken merupakan varian paling menular. Varian itu juga kebal pada antibodi yang berasal dari vaksin atau mereka yang sudah terinfeksi virus Covid-19 sebelumnya.
Varian Kraken telah ditemukan pada sejumlah daerah. Termasuk pada sekitar 35 negara bagian Amerika Serikat (AS), ini berdasarkan data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan (CDC).
Di Indonesia juga telah mengidentifikasi kasus XBB 1.5. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan kasus berasal dari warga negara asing (WNA) asal Polandia yang berkunjung ke tanah air pada 6 Januari 2023.
"(Tanggal) 11 Januari dia mau naik kapal. Jadi di-PCR sebagai syarat masuk kapal dan hasilnya positif," jelas Budi, pekan lalu.
Setelah dinyatakan positif Covid-19, sampel WNA itu diperiksa menggunakan metode Whole Genome Sequences atau WGS. Hasilnya menunjukkan kasus tersebut terkait dengan varian Kraken.
Gejala Varian Kraken. Berikut gejala Covid-19 subvarian Kraken berdasarkan studi kesehatan ZOE.1. Sakit tenggorokan 2. Pilek3. Hidung mampet 4. Sakit kepala 5. Bersin 6. Batuk kering. 7. Batuk berdahak 8. Suara serak 9. Perubahan indera penciuman dan 10. Nyeri otot
Untuk mengantisipasi virus Kraken ini vasiksin Booster 2 sudah dimulai.Hal ini terlihat di berapa puskesmas Surabaya. Vaksin booster 2 ini ditamakan pada mereka yang berusia lanjut (lansia) “Merekayang bisa divaksin booster 2 ini berusia 18 tahun ke atas” kata seorang petugas puskemas di kawasan Surabaya Barat.(*).
