Waspada, Gunung Ijen Bergejolak, Suhu Air Danau Naik 

Jurnalis: Shinta Miranda
Editor: Irwansyah

7 Januari 2023 12:33 7 Jan 2023 12:33

Thumbnail Waspada, Gunung Ijen Bergejolak, Suhu Air Danau Naik  Watermark Ketik
Potret Gunung Ijen yang terletak di Banyuwangi. (Foto: BBKSDA Jatim) 

KETIK, BANYUWANGI – Aktivitas vulkanik Gunung Ijen meningkat. Dari atas kawah, muncul asap setinggi 200 meter. Peningkatan aktivitas itu disampaikan oleh Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia tertanggal 6 Januari 2023. 

Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Ijen, Suparjan membenarkan ada peningkatan aktivitas vulkanik pada gunung setinggi 2.145 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu. 

“Perkembangan terakhir 5 Januari 2023 pukul 24.00 Wib, terjadi peningkatan suhu air danau kawah dari 16Oc pada bulan Desember 2022 menjadi 45.6oC pada 5 Januari 2023,” ujar Suparjan, Sabtu (7/1/2023). 

Badan Geologi mencatat, kegempaan Gunung Ijen didominasi oleh gempa permukaan sejak 1 Januari 2023, yakni berupa gempa vulkanik dangkal yang terekam 82 kali dan gempa hembusan 32 kali. 

Ada beberapa rekomendasi yang dikeluarkan akibat kenaikan status Gunung Ijen menjadi waspada. 

Sedangkan pemantauan secara visual dan instrumental dari PPGA IJen yang berada di Desa Tamansari Kecamatan Lincin, Banyuwangi, menunjukan terjadinya pemanasan pada air danau kawah. 

Gempa vulkanik terjadi di gunung yang yang mempunyai ketinggian2.145 meter diatas permukaan laut (mdpl) itu sejak 1 Januari 2023. Untuk kegempaan masih didominasi oleh gempa permukaan. 

Gempa pada kedalaman yang dangkal tersebut menunjukan adanya akumulasi tekanan yang disertai oleh proses pelepasan tekanan. 

“Ini menyebabkan permebilitas batuan di dasar kawah Gunung Ijen meningkat. Sehingga memudahkan gas vulkanik bergerak ke permukaan,” kata Suparjan. 

Selain itu, juga teramati asap kawah berwarna putih tipis dengan tinggi sekitar 50-200 meter diatas puncak. 

Sementara potensi bahaya yang bisa ditimbulkan dari aktivitas vukanik Gunung Ijen saat ini adalah munculnya gas- gas vulkanik konsentrasi tinggi di sekitar kawah. 

“Gas itu berasal dari aktvitas solfatara di dinding kaah Ijen dan difusi gas- gas vulkanik dari dalam kawah ke permukaan,” paparnya. 

Pertama, masyarakat di sekitar Gunung Ijen dan pengunjung dilarang mendekat ke kawah dalam radius 1,5 kilometer (km) dari bibir kawah. 

Kedua, masyarakat yang bertempat tinggal di sepanjang aliran Sungai Panyu Pait diminta selalu waspada terhadap potensi ancaman aliran gas vulkanik yang berbahaya. 

Mereka juga diminta tetap memperhatikan perkembangan aktivitas Gunung Ijen. 

Ketiga, masyarakat diminta untuk menggunakan masker penutup alat pernafasan apabila mencium bau gas belerang yang menyengat. 

Terakhir, pemerintah daerah, BKSDA, dan BPBD diminta untuk berkoordinasi dengan PPGA Ijen atau pusat vulkanologi dan mitigasi bencana geologi. (*)

Tombol Google News

Tags:

Gunung Ijen Badan Geologi PPGA