Wisata Sejarah Baru di Jepara, Bupati Mas Wiwit Resmikan Museum Pop Up Ratu Kalinyamat

27 April 2025 14:17 27 Apr 2025 14:17

Thumbnail Wisata Sejarah Baru di Jepara, Bupati Mas Wiwit Resmikan Museum Pop Up Ratu Kalinyamat
Bupati Jepara Witiarso Utomo bersama Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat, Wakil Ketua DPRD Jepara Pratikno, dan perwakilan Yayasan Dharma Bakti Lestari Nurhidayat secara simbolis membuka Pameran Museum Pop Up Ratu Kalinyamat di Kompleks Masjid Astana Sultan Hadlirin, Mantingan, Kamis, 24 April 2025. (Foto: Dok Pemkab Jepara)

KETIK, JEPARA – Nama Ratu Kalinyamat tidak sekadar tercatat dalam sejarah, tetapi juga melegenda berkat perjuangannya melawan bangsa Portugis di Selat Malaka. Dalam catatan para pelaut Portugis, ia dikenal dengan sebutan “Rainha de Japora Senhora Poderosa e Rica” yakni Ratu Jepara yang kaya raya dan berkuasa. 

Menghidupkan kembali kisah heroiknya, Yayasan Dharma Bakti Lestari menggelar pameran Museum Pop Up Ratu Kalinyamat di Kompleks Masjid Astana Sultan Hadlirin, Mantingan pada Kamis, 24 April 2025.

Pameran ini secara resmi dibuka oleh Bupati Jepara Witiarso Utomo, didampingi Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat, Wakil Ketua DPRD Jepara Pratikno, serta perwakilan Yayasan Dharma Bakti Lestari, Nurhidayat.

Dalam sambutannya, Bupati Witiarso mengungkapkan apresiasinya atas inisiatif memperkenalkan sejarah kepada generasi muda lewat pendekatan kreatif. Metode pengenalan sejarah dengan ilustrasi menarik dan kekinian mampu membangkitkan rasa penasaran anak muda untuk mengenal lebih jauh tokoh besar dari Kota Ukir ini.

"Kemarin kita sudah berdiskusi juga dengan Wakil Menteri Kebudayaan. Mudah-mudahan kita bisa memiliki film lagi, film Ratu Kalinyamat agar nama beliau dapat semakin mendunia dan memberikan inspirasi bagi anak muda,” ucapnya penuh harap.

Wiwit, sapaan akrabnya, menegaskan bahwa langkah ini menjadi awal yang baik untuk memperluas pemahaman masyarakat tentang sosok Ratu Kalinyamat. Harapannya museum yang akan dikelola oleh Yayasan Sultan Hadlirin ini dapat dijaga dan dirawat dengan baik, sehingga misi mengenalkan sejarah tidak berhenti hanya di acara ini.

"Pastinya dengan museum ini harapan kita dapat lebih lagi menarik wisatawan," imbuhnya.

Lebih dari sekadar wisata religi dan ziarah, Wiwit ingin museum ini menjadi destinasi edukasi sejarah bagi para pengunjung sekaligus mengangkat potensi wisata Jepara.

Pameran yang direncanakan berlangsung selama tiga bulan ini menampilkan beragam catatan sejarah, mulai dari buku, salinan naskah pelaut Portugis, hingga ilustrasi visual yang menggambarkan keberanian Ratu Kalinyamat saat menyerang Portugis di Selat Malaka. Ilustrasi-ilustrasi tersebut merupakan karya Nano Warsono, akademisi dan seniman asal Jepara.

Lestari Moerdijat mengungkapkan, dalam proses kreatifnya, Nano melakukan riset mendalam dengan mengkaji literatur sejarah dan referensi ilustrasi abad ke-16, mengingat masih minimnya informasi akurat tentang kapal, pakaian, dan ornamen masyarakat pada masa itu.

Ia pun berharap, sosok Ratu Kalinyamat yang telah resmi dianugerahi gelar Pahlawan Nasional pada tahun 2023 ini bisa menjadi inspirasi bagi generasi muda Jepara untuk terus mencintai tanah air dan berjuang membangun daerahnya.(*)

Tombol Google News

Tags:

Ratu Kalinyamat Museum Pop Up Jepara Yayasan Dharma Bakti Lestari Astana Sultan Hadlirin Witiarso Utomo