KETIK, SURABAYA – Sebanyak 15 penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah rumah anggota DPD RI La Nyalla Mattalitti. Dalam penggeledahan itu, para penyidik hanya ditemui Asisten Rumah Tangga (ART) dan petugas keamanan. Sedangkan posisi La Nyalla tengah menjalankan tugas sebagai anggota DPD RI di Jakarta.
"Iya tadi hanya ditemui ARTnya aja di rumah karena memang bapak posisi tidak ada di rumah," ucap Salah satu perwakilan keluarga La Nyalla, Rohmad Amrulloh, Senin, 14 April 2025.
Amru tidak mengetahui pasti penyidik KPK menggeledah ruangan apa saja untuk mencari data korupsi dana hibah untuk kelompok masyarakat di Jawa Timur.
"Kami tidak mengetahui pastinya karena kami tidak memiliki mandat dari Pak Nyalla, hanya ART dan Keamanan saja yang mendampingi," jelasnya.
Saat penggeledahan, Amru mengaku posisi pak LaNyalla tidak ada di rumah. "Posisinya kami tidak mengetahui, yang pasti tengah menjalani tugas dari DPD RI," ungkap pria yang juga berprofesi sebagai pengacara.
Namun saat disinggung apa ada di Jakarta, Amru tidak membantah. "Di Jakarta, tapi kita kurang tahu," pungkasnya.
Sebagai informasi, dalam kasus hibah, KPK telah menetapkan 21 tersangka baru dalam dugaan suap dana hibah untuk kelompok masyarakat atau pokmas dari APBD Provinsi Jatim Tahun Anggaran 2019-2022.
Empat tersangka penerima suap antara lain AS (Anwar Sadad, eks wakil ketua DPRD Jatim); K (Kusnadi, eks Ketua DPRD Jatim); AI (Achmad Iskandar, wakil ketua DPRD Jatim); dan BW (Bagus Wahyudyono, staf sekwan). (*)