204 Keluarga di Pacitan Terlepas dari Bantuan PKH

Jurnalis: Al Ahmadi
Editor: Mustopa

30 September 2024 14:15 30 Sep 2024 14:15

Thumbnail 204 Keluarga di Pacitan Terlepas dari Bantuan PKH Watermark Ketik
Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinsos Pacitan, Luky Puspitosari, saat mengungkap data KPM yang lepas dari Bantuan PKH, Senin, 30 September 2024. (Foto: Al Ahmadi/Ketik.co.id)

KETIK, PACITAN – Pelan tapi pasti, jumlah warga miskin di Kabupaten Pacitan terus menyusut. Kondisi ini terlihat dari semakin banyaknya keluarga penerima manfaat (KPM) yang berhenti menjadi peserta atau graduasi dari bantuan program keluarga harapan (PKH) di Kota 1.001 Gua.

Terhitung, sejak 2023-2024, ada sebanyak 204 KPM yang lepas dari program tersebut per September tahun ini. 

"Mungkin nanti masih ada tambahan mengingat 2024 belum sampai akhir tahun," ungkap Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinsos Pacitan, Luky Puspitosari, Senin, 30 September 2024.

KPM yang berhenti dari program PKH kebanyakan berasal dari graduasi alami, yakni berakhirnya masa kepesertaan KPM lantaran sudah tidak memenuhi kriteria. Di antaranya peserta KPM meninggal dunia, sudah lulus sekolah, dan lainnya.

KPM bisa mengajukan dengan kesadaran diri ataupun rekomendasi pendamping PKH jika sudah mampu atau sejahtera. Dinsos berharap KPM yang graduasi selalu meningkat setiap tahun.

Dengan begitu, jumlah masyarakat prasejahtera atau miskin dianggap turun. "Kami akan dorong agar jumlahnya selalu meningkat," imbuhnya.

Untuk mendorong KPM mandiri dan tidak lagi bergantung bantuan PKH, KPM graduasi mandiri sejahtera tersebut, semuanya mendapatkan program PENA (Pahlawan Ekonomi Nusantara).

"Itu semuanya yang terdata KPM graduasi dapat bantuan program PENA dari Kemensos," tandasnya.

Berikut rincian KPM graduasi mandiri per kecamatan:

  • Arjosari: 4
  • Bandar: 36
  • Kebonagung: 8
  • Nawangan: 62
  • Ngadirojo: 8
  • Punung: 3
  • Sudimoro: 8
  • Tegalombo: 8
  • Tulakan: 57
  • Pacitan: 10.(*)

Tombol Google News

Tags:

pacitan PKH kpm