KETIK, SUMENEP – Ketua Harian Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Sumenep, Dr Zamzami Sabiq, M.Psi., secara resmi membuka Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar (KMD) Tahun 2025 yang diselenggarakan di Gedung PUSPAGATRA, Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan.
Kegiatan KMD ini diikuti oleh 267 peserta, yang terdiri atas 237 santri TMI Al-Amien Prenduan, 19 santri dari Pondok Pesantren Taman Baru Palenggiyan Sampang, serta 11 santri dari Pondok Pesantren Darul Ittihad Bangkalan.
Mewakili pimpinan pondok, Pengasuh TMI Al-Amien Prenduan, KH Ghozi Mubarok, MA., dalam sambutannya menekankan pentingnya pendidikan kepramukaan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari sistem pendidikan di Al-Amien.
“Kami bersyukur kegiatan KMD ini terus berlangsung, karena ini merupakan bagian dari tradisi di TMI. Pendidikan kepramukaan adalah elemen penting dalam sistem Mu’allimien di pondok kita,” ujarnya.
Putra sulung dari almarhum KH Muhammad Idris Jauhari tersebut juga menyampaikan apresiasi atas kehadiran peserta dari luar TMI dan luar Kabupaten Sumenep. “Pelatihan ini memang dilaksanakan di Sumenep dan difasilitasi oleh Kwarcab Sumenep, namun dampaknya akan menjangkau seluruh pelosok Madura,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Harian Kwarcab Sumenep, Dr Zamzami Sabiq, M.Psi., dalam sambutannya menegaskan pentingnya output yang dihasilkan dari kegiatan KMD ini. Ia berharap para peserta tidak hanya dinyatakan lulus secara administratif, tetapi benar-benar menjadi kader pembaharu yang akan membawa kemajuan dalam Gerakan Pramuka.
“Ada tiga peran utama yang harus menjadi output KMD ini, yaitu menjadi Mujaddid (pembaharu), Murabbi (pendidik), dan Mundzirul Qoum (penyeru kebaikan bagi umat). Ini sangat luar biasa, karena para peserta adalah santri yang juga aktif dalam kegiatan kepramukaan,” ungkapnya.
KMD 2025 di Al-Amien Prenduan ini menjadi bukti nyata komitmen pondok dalam mencetak kader pemimpin masa depan yang tangguh, berkarakter, dan siap menjadi pembina Pramuka yang membawa perubahan positif di tengah masyarakat. (*)
