KETIK, SURABAYA – Ramadhan merupakan bulan penuh berkah. Banyak umat Islam berlomba-lomba memperbanyak ibadah untuk mendapatkan pahala.
Salah satu wujud ibadah selama Ramadhan adalah Pesantren Ramadhan Digital yang digelar Pesantren Digipreneur Al-Yasmin, Sabtu, 15 Maret 2025. Acara ini diikuti oleh 51 santri yang berasal dari Surabaya, Malang, dan sekitarnya.
Ketua Panitia M Taufikur Roziqin menjelaskan, Pesantren Ramadhan Digital bukan seperti pesantren kebanyakan.
"Bukan ngaji kitab kuning saat Ramadhan, tapi pesertanya adalah santri dari pesantren dan ormas keagamaan ngaji kekinian tentang ngaji dakwah digital, medsos, dan public speaking," katanya.
Puluhan santri ikut pesantren Ramadhan digital yang diselenggarakan Pesantren Digipreneur Al-Yasmin, Sabtu, 15 Maret 2025. (Foto: Pesantren Digital Al-Yasmin)
Ide baru yang diusung panitia pesantren digital ternyata disambut baik oleh Dewan Pembina Pesantren Digipreneur Al-Yasmin H Helmy M Noor karena sudah memberikan fasilitas maksimal.
H Helmy M Noor mengaku sejak muda sering mendampingi Ketum PBNU 1999-2010, KHA Hasyim Muzadi dan dekat dengan para kiai, sehingga dapat belajar menjadi pendamping kiai di era kekinian.
"Sebagai santri dan anak ideologis, saya mengadopsi pikiran cerdas KHA Hasyim Muzadi sebagai pengasuh Pesantren Mahasiswa Al-Hikam Malang," jelasnya.
Dari situ, lanjutnya, H Helmy M Noor mendapat teladan untuk mendidik santri bukan hanya mengaji. Melainkan mengembangkan hobi untuk kepentingan pesantren, masjid, dan madrasah.
"Sekaligus menjadikan hobi sebagai profesi," singkatnya.
Pesantren Digipreneur
Pesantren Digipreneur Al-Yasmin dengan ciri digital dan entrepreneurship, santri bisa mengembangkan hobi seperti desain digital, khitobah/dakwah digital, multimedia (podcast/live streaming), marketing digital untuk koperasi pesantren, dan sebagainya.
"Karena itu boleh ke Al-Yasmin untuk mengembangkan hobi menjadi profesi, sambil ngaji, tapi bukan ngaji kitab, melainkan ngaji tawadhu, ngaji agar nggak sombong," kata H Helmy M Noor.
Ia menambahkan santri di Al-Yasmin adalah mitra, teman belajar untuk menjadi tim digipreneur di pesantren, masjid, madrasah, dan ormas keagamaan dengan konsep amati, tiru, modifikasi (ATM).
"Lebih dari itu mengembangkan hobi menjadi profesi di era digital," pungkasnya. (*)