Antisipasi Gempa Megathrust, BPBD Jatim Mulai Mitigasi Bencana di Pesisir Selatan Pulau Jawa

Jurnalis: Moch Khaesar
Editor: Muhammad Faizin

19 Agustus 2024 13:40 19 Agt 2024 13:40

Thumbnail Antisipasi Gempa Megathrust, BPBD Jatim Mulai Mitigasi Bencana di Pesisir Selatan Pulau Jawa Watermark Ketik
Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto menunjukkan peta Jatim rawan bencana, Senin (19/8/2024). (Foto: Khaesar/Ketik.co.id)

KETIK, SURABAYA – Potensi Jawa Timur terkena dampak gempa megathrust, bisa memicu tsunami yang mengancam di pesisir selatan Pulau Jawa. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur mulai melakukan mitigasi bencana kepada beberapa wilayah pesisi seperti Banyuwangi hingga Pacitan.

"Wilayah pesisir selatan Jawa Timur, seperti Banyuwangi hingga Pacitan, memang memiliki potensi besar terkena dampak. Ini disebabkan oleh adanya pertemuan lempeng induk Australia dan Eurasia di kawasan tersebut," kata Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto, Senin (19/8/2024).

Selain itu, terdapat juga beberapa lempeng aktif di wilayah Jawa Timur, seperti yang terjadi di Bawean baru-baru ini, di mana lempeng yang sebelumnya tidak aktif tiba-tiba menjadi aktif dan menyebabkan bencana.

Ia juga menjelaskan bahwa potensi megathrust dan tsunami di kawasan tersebut bukanlah hal baru.

"Potensi ini sudah dipelajari dan diinformasikan sejak tahun 2020. Namun, saat ini kita memasuki siklus yang diidentifikasi oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), yang menunjukkan adanya kemungkinan pengulangan siklus gempa besar yang pernah terjadi ratusan tahun lalu," jelasnya.

Lanjut Gatot, jika potensi gempa megathrust ini terjadi, dampaknya bisa sangat dahsyat. Seperti Tsunami yang ditimbulkan bisa mencapai ketinggian hingga 20 meter, dengan gempa yang berkekuatan magnitudo hingga 8,9. "Ini jelas merupakan ancaman yang harus kita antisipasi bersama," ungkap Gatot.

Meskipun ancaman ini sangat serius, Gatot tetap berharap hal tersebut hanya sebatas potensi dan tidak benar-benar terjadi. Namun, ia menekankan pentingnya langkah-langkah mitigasi yang sudah dan akan terus dilakukan.

"Kami berharap dengan berbagai upaya yang telah kami lakukan, dampak dari bencana ini bisa diminimalisir, baik dari segi korban jiwa maupun kerusakan infrastruktur," tuturnya.

Kendati demikian, pihak BPBD Jawa Timur, bersama dengan BMKG dan berbagai instansi terkait di tingkat kabupaten/kota, telah melakukan berbagai langkah preventif.

Diantaranya Desa Tangguh Bencana (Destana) di wilayah-wilayah yang rawan, serta pemasangan sirine dan sistem peringatan dini yaitu Early Warning System (EWS) di titik-titik strategis.

Dengan adanya langkah tersebut, diharapkan mampu memberikan kesiapsiagaan yang lebih baik bagi masyarakat, sehingga risiko dari bencana besar yang mungkin terjadi dapat diminimalisir. (*)

Tombol Google News

Tags:

gempa megathrust BPBD Jatim Jawa timur Banyuwangi pacitan