Antisipasi TBC di Pondok Pesantren, Ini yang Dilakukan Dosen Kedokteran di Surabaya

Jurnalis: Moch Khaesar
Editor: Mustopa

13 September 2024 10:46 13 Sep 2024 10:46

Thumbnail Antisipasi TBC di Pondok Pesantren, Ini yang Dilakukan Dosen Kedokteran di Surabaya Watermark Ketik
Ketua tim dari Unusa dr.Hotimah Masdan Salim saat memberikan edukasi tentang bahaya TBC ke santri, Jumat, 13 September 2024. (Foto: Khaesar/Ketik.co.id)

KETIK, SURABAYA – Untuk mengantisipasi dan memerangi penyebaran Tuberkulosis (TBC) di Pondok Pesantren Hidayatulloh Al-Muhajjirin Bangkalan, sejumlah dosen Fakultas Kedokteran Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) melakukan Program Pengabdian kepada Masyarakat SIGAP-TBC (Skrining Pencegahan Penularan TBC).

"Kegiatan ini dilakuman secara bersama-sama dengan fakultas kedokteran dari UPN dan Puskesmas Tongguh, Buduran, Bangkalan untuk mencegah dan memerangi TBC di Pondok Pesantren," ucap Ketua tim dari Unusa dr.Hotimah Masdan Salim, Jumat, 13 September 2024.

Dengan bantuan Prof. Mulyadi Sp.P (K) ketua TB-Center Unusa, yang berkolaborasi dengan Dr.Eng Ir.Dwi Arman Prasetya.,ST.,MT.,IPU., Asean. Eng dari Universitas Veteran Jawa Timur, mereka melakukan pemeriksaan di pondok pesantren tersebut.

Dengan penyuluhan PHBS-TBC, masyarakat menjadi lebih sadar akan pentingnya menjaga kebersihan diri dan lingkungan di komunitas pondok pesantren untuk mencegah penularan TBC.

"Kami juga melakukan skrining dan pemeriksaan dini memungkinkan deteksi awal penyakit, yang sangat penting untuk pengobatan yang efektif dan mencegah penyebaran lebih lanjut," ucapnya.

Mereka juga memberdayakan dapur sehat dan kebun mandiri untuk membantu masyarakat meningkatkan kualitas gizi keluarga, yang merupakan faktor penting dalam pencegahan penyakit, termasuk TBC.

"Kebun Sehat tidak hanya menjadi simbol pemberdayaan masyarakat, tetapi juga memberikan kontribusi nyata dalam menciptakan lingkungan yang sehat dan hijau," ucap Hotimah.

Melalui aplikasi SIGAP-TBC menandai langkah maju dalam pemanfaatan teknologi untuk kesehatan masyarakat.

"Aplikasi ini tidak hanya menyediakan informasi yang mudah diakses, tetapi juga memfasilitasi pelaporan dan penanganan cepat terhadap kasus TBC, sehingga dapat mempercepat respons kesehatan," terangnya.

Dengan program SIGAP-TBC diharapkan dapat berkontribusi besar dalam menurunkan angka penularan TBC di Indonesia, khususnya di wilayah Sidoarjo, dengan memberdayakan masyarakat untuk berperan aktif dalam pencegahan dan penanggulangan penyakit ini.

"Sehingga Jawa Timur bisa terhindar dari TBC," pungkasnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Unusa Pengabdian Masyarakat pengabdian di pesantren TBC Fakultas Kedokteran Unusa