KETIK, BLITAR – Puskesmas Wonotirto Kabupaten Blitar terus berinovasi dalam upaya menekan kasus penyakit yang disebabkan oleh hewan, khususnya penyebaran virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti.
Sebagai respons terhadap berbagai tantangan, seperti musim hujan dan kebersihan lingkungan yang harus dijaga bersama, Puskesmas Wonotirto memperkenalkan inovasi “Berkat Si Mamah”, Rabu 19 Maret 2025.
Inovasi ini bertujuan untuk mengoptimalkan proses 3M+ (Menguras, Menutup, Mendaur ulang, dan pencegahan tambahan) guna memutus rantai kehidupan nyamuk penyebab demam berdarah.
Berkat Si Mamah terdiri dari dua komponen utama, yaitu aplikasi digital untuk memantau kebersihan lingkungan terkait angka bebas jentik, serta sistem call center berbasis WhatsApp yang memungkinkan masyarakat melaporkan kasus demam berdarah secara cepat dan mudah.
Kepala Puskesmas Wonotirto, dr. Izacha Hatma Panganugraha, menjelaskan bahwa inovasi ini dihadirkan sebagai solusi terhadap kendala yang masih menghambat upaya pengendalian kasus demam berdarah, terutama karena meningkatnya kasus akibat perubahan musim.
“Dengan adanya Berkat Si Mamah, kami berharap proses penekanan kasus yang meningkat tajam bisa dikendalikan dengan kerja sama yang baik, yang didukung oleh partisipasi aktif masyarakat,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa inovasi ini sejalan dengan upaya pemerintah, khususnya Kementerian Kesehatan, dalam menurunkan angka infeksi dengue, dengan target Zero Death Dengue pada tahun 2030.
Dengan adanya sistem call center berbasis WhatsApp, masyarakat kini lebih mudah dalam menyampaikan laporan dan pengaduan terkait kasus demam berdarah.
Jika sebelumnya masyarakat harus mengirim surat Kewaspadaan Dini Rumah Sakit (KDRS), kini cukup dengan menghubungi nomor WhatsApp yang telah disediakan, laporan mereka akan langsung direspons oleh petugas.
“Masyarakat kini tidak perlu lagi repot mengirim surat KDRS. Cukup dengan menghubungi kami melalui WhatsApp, pengaduan mereka akan langsung direspons oleh petugas kami,” terang dr. Izacha.
Melalui inovasi ini, diharapkan pelaporan kasus demam berdarah yang meningkat dapat dikelola lebih baik secara digital. Hal ini juga meminimalisir risiko adanya kasus yang tidak terlaporkan dari fasilitas kesehatan yang terakhir menangani pasien.
Dukungan dari Bappedalitbang Kabupaten Blitar
Keberhasilan inovasi ini juga tidak terlepas dari peran Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kabupaten Blitar, yang mendukung serta mendampingi pengembangan Berkat Si Mamah.
Dengan adanya pendampingan dari Bappedalitbang, inovasi ini diharapkan semakin berkembang dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Wonotirto.
Melalui program Berkat Si Mamah, Puskesmas Wonotirto optimistis pengendalian kasus demam berdarah di wilayah Kabupaten Blitar dapat terus terjaga. Keselamatan masyarakat serta optimalisasi pelayanan kesehatan di bidang ini menjadi fokus utama dalam inovasi ini.(*)