Bappedalitbang Kabupaten Blitar Gelar FGD Penguatan Kebijakan Air Minum dan Sanitasi Aman

Jurnalis: Favan Abu Ridho
Editor: M. Rifat

18 Oktober 2024 07:04 18 Okt 2024 07:04

Thumbnail Bappedalitbang Kabupaten Blitar Gelar FGD Penguatan Kebijakan Air Minum dan Sanitasi Aman Watermark Ketik
Bappedalitbang Kabupaten Blitar saat menggelar FGD di Hotel Santika, Kota Blitar, Kamis 17 Oktober 2024. (Foto: Favan/ketik.co.id)

KETIK, BLITAR – Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappedalitbang) Kabupaten Blitar menggelar Focus Group Discussion (FGD) untuk menilai kebijakan terkait air minum dan sanitasi aman.

Acara ini diselenggarakan di Hotel Santika dan diikuti oleh berbagai unsur perangkat daerah terkait, sektor swasta yang tergabung dalam Water, Sanitation, and Hygiene (WASH), serta didukung oleh Program USAID IUWASH Pasar, 17 Oktober 2024.

FGD ini merupakan bagian dari pelaksanaan Rencana Kegiatan Tahunan yang telah disusun oleh Tim USAID dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar.

Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat lingkungan bisnis guna meningkatkan kontribusi sektor swasta dalam layanan dan produk air minum serta sanitasi. Salah satu fokusnya adalah penguatan regulasi dan kebijakan daerah yang mendukung investasi di sektor ini.

Kepala Bappedalitbang Kabupaten Blitar, Drs. Rully Wahyu Prasetyowanto, ME, menjelaskan bahwa kegiatan FGD ini diharapkan akan menghasilkan berbagai masukan penting terkait kebutuhan kebijakan dan regulasi daerah yang dapat mendukung perkembangan pasar air minum dan sanitasi.

“Dengan dilaksanakan kegiatan FGD ini, diharapkan akan mendapat banyak masukan tentang kebutuhan kebijakan/regulasi daerah yang mendukung pasar air minum dan sanitasi dari kalangan pelaku usaha," ucapnya.

"Selanjutnya, dari hasil tersebut diperlukan dukungan USAID IUWASH Pasar untuk fasilitasi penyediaan regulasi dan kebijakan daerah dalam rangka peningkatan akses air minum dan sanitasi aman dengan kolaborasi sektor swasta,” tambah Rully.

Saat ini, Kabupaten Blitar mencatatkan capaian akses sanitasi aman yang masih rendah, yakni hanya 1,62%. Sementara itu, akses sanitasi layak sudah mencapai 88,55%.

Di sisi lain, akses air minum aman berada di angka 3,54%, sedangkan akses air minum layak mencapai 89,70%, dengan 26,81% berasal dari jaringan perpipaan.

Cakupan layanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Blitar baru menyentuh angka 5,94%. Data ini diambil dari Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Kabupaten Blitar tahun 2023.

Program USAID IUWASH Pasar, yang berlangsung dari 2023 hingga 2028, hadir sebagai upaya untuk meningkatkan akses layanan air minum dan sanitasi yang aman di Kabupaten Blitar.

Program ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan pasar lokal dalam menyediakan produk dan layanan air, sanitasi, dan kebersihan.

Kabupaten Blitar dipilih sebagai salah satu lokasi dampingan program sesuai Surat Keputusan dari Kementerian PPN/Bappenas.

Drs. Rully Wahyu Prasetyowanto menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam percepatan peningkatan akses air minum dan sanitasi di Kabupaten Blitar.

“Sinergi dan kolaborasi lintas sektor sangat diperlukan dalam rangka percepatan peningkatan layanan akses sanitasi dan air minum di Kabupaten Blitar,” tegasnya.

Hasil dari FGD ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi Pemkab Blitar dalam menyusun kebijakan yang lebih kuat untuk menarik investasi dan memperkuat bisnis di bidang pengelolaan air minum dan sanitasi, dengan dukungan dari Program USAID IUWASH Pasar.

Melalui kerja sama yang solid antara pemerintah daerah, sektor swasta, dan dukungan USAID IUWASH Pasar, Kabupaten Blitar optimistis mampu mempercepat pencapaian target akses air minum dan sanitasi yang layak dan aman bagi seluruh masyarakat. (*)

Tombol Google News

Tags:

Bappeda Bappedalitbang Blitar Kabupaten Blitar FGD