KETIK, SAMPANG – Mahfud, Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sampang menyoroti pasien yang kabur di Rumah Sakit (RS) Sukma Wijaya Jl. KH. Agus Salim, Banyuanyar, Sampang, Jawa Timur.
Pasien bernama Atma'i (70), warga asal Desa Bancelok, Kecamatan Jrengik, dilaporkan menghilang saat menjalani rawat inap di RS Sukma Wijaya pada Kamis, 2 April 2025 sekitar pukul 03.00 WIB.
Namun, selang 20 jam kemudian, pihak Rumah Sakit Sukma Wijaya berhasil menemukan pasien tersebut di wilayah Desa Panggung, Kecamatan Sampang.
"Kami sebagai mitra kerja ikut prihatin atas insiden pasien yang kabur dari ruang rawat inap Rumah Sakit Sukma Wijaya," kata Mahfud, Kamis, 10 April 2025.
Seharusnya, kata Mahfud, setiap rumah sakit sudah memiliki prosedur keselamatan dan penyelamatan. Yaitu ada petugas keamanan yang bisa mengontrol setiap orang yang masuk dan keluar rumah sakit.
"Setidaknya, satpam bisa bisa mengawasi keluar masuknya orang. Karena bisa jadi ada orang yang berniat jahat masuk ke ruang rawat inap atau ruang pelayanan," ucapnya.
Lebih lanjut ia mengaku akan segera berdiskusi dengan seluruh anggota Komisi IV DPRD Sampang untuk menentukan langkah-langkah yang akan diambil.
"Nanti saya diskusikan dulu dengan teman-teman di komisi untuk memahami kejadian ini. Mudah-mudahan ke depan kita bisa mengoptimalkan pengawasannya,” ungkap Mahfud.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu juga menyarankan pihak Rumah Sakit Sukma Wijaya untuk memperbaiki sistem keamanannya.
"Saya sarankan pihak rumah sakit Sukma Wijaya untuk segera memperbaiki sistem pengawasan dan pengamanan, agar kejadian serupa tidak terulang lagi," tegasnya.(*)
