KETIK, SIDOARJO – Bupati Sidoarjo Subandi dan Wakil Bupati Mimik Idayana menegaskan lagi komitmen pencegahan korupsi dalam menjalankan amanah memimpin Kabupaten Sidoarjo. Di hadapan wartawan, Bupati Subandi meladeni berbagai pertanyaan. Salah satunya tentang kegiatan retret kepala-kepala OPD pada 22 sampai 25 Februari 2025 lalu.
”Izin tanya, Pak Bupati. Mengapa kegiatan retret kemarin terkesan tertutup?” tanya serang wartawan saat konferensi pers di Pendopo Delta Wibawa pada Senin (3 Maret 2025).
Bupati Subandi seakan telah menunggu pertanyaan itu. Sudah siap menjawab. Dengan lugas, Bupati Subandi menjelaskan bahwa ada dua kegiatan retret (orientasi, pelatihan, dan pembekalan) dilakukan. Pesertanya pun berbeda.
Yang pertama, retret kepala daerah dan wakil kepala daerah. Kegiatan itu diikuti oleh dirinya sebagai bupati dan Mimik Idayana sebagai wakil bupati. Mereka adalah kepala daerah dari seluruh Indonesia yang baru dilantik pada 20 Februari 2025.
”Itu perintah Pak Presiden Prabowo,” kata Bupati Subandi saat konferensi pers dengan para jurnalis di Sidoarjo pada Senin (3 Maret 2025).
Retret tersebut memantabkan kepala daerah dan wakil kepala daerah untuk benar-benar melayani masyarakat dengan baik. Memiliki keberanian dan ketegasan dalam memimpin. Narasumber hadir dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Polri, dan Kejaksaan.
”Pimpinan daerah yang daerahnya pernah kena masalah dipesani supaya selalu berhati-hati,” ungkap Bupati Subandi.
Salah satu materi narasumber dari KPK saat retret kepada kepala-kepala OPD Pemkab Sidoarjo di kawasan Akmil, Magelang. (Foto: Inspektorat Kabupaten Sidoarjo)
Yang kedua, retret dengan peserta kepala-kepala perangkat daerah dan kepala BUMD. Retret yang ini diselenggarakan oleh Pemkab Sidoarjo. Semua peserta wajib hadir bersama pasangan.
Kegiatan itu sudah teragendakan di Inspektorat Kabupaten Sidoarjo. Dilakukanlah sejenis retret dengan tema Membentuk Keluarga Berintegritas.
Mengapa harus keluarga dan melibatkan pasangan masing-masing?
Bupati Subandi menerangkan, semangat luar biasa Presiden Prabowo itu perlu diteruskan. Retret para kepala perangkat daerah itu bertujuan membangun fondasi yang kuat. Narasumber juga berasal dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Kalau seorang pejabat terkena masalah, yang menangis adalah keluarganya. Seorang istri harus tahu berapa gaji suaminya. Kalau suami jadi pejabat, istri ikut menjaga agar tidak terkena masalah. Tugas seorang ibu, mendoakan bapaknya. Men-support suami dalam menjalankan tugas. Agar selamat sampai akhir masa jabatan.
”Keluarga merupakan pintu utama keberhasilan. Seorang ibu adalah obat penyelamat keluarga,” kata Bupati Subandi.
Tujuan lainnya ialah membangun kekompakan, kebersamaan, dan keharmonisan. Antara Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo serta Sekda Sidoarjo bersama kepala-kepala OPD dan ASN di Pemkab Sidoarjo.
”Kalau kompak, antara keluarga, kepala OPD, dan lain-lain, maka pelayanan kepada masyarakat akan semakin baik,” tegas Bupati Subandi.
Sekda Sidoarjo Fenny Apridawati dan Sriatun Subandi dan narasumber retret Irjen Pol Kumbul Kusdwidjanto. (Foto: Inspektorat Kabupaten Sidoarjo)
PLt Inspektur pembantu III Kabupaten Sidoarjo Heru Edy Susanto selaku pelaksana menambahkan, kegiatan retret OPD Pemkab Sidoarjo juga bertujuan Membentuk Keluarga Berintegritas.
Bagaimana keluarga berintegritas itu? Heru menyebut keluarga yang bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Peran keluarga sangat memengaruhi seorang abdi negara dalam menjalankan tugasnya. Baik pejabat Eselon II, Eselon III, sampai staf.
Kepala-kepala OPD ikut menjadi peserta karena mereka adalah pucuk pimpinan. Seorang pimpinan paling rawan bersinggungan dengan berbagai kepentingan. Pasangannya pun diikutsertakan menjadi peserta retret juga.
Salah satu narasumbernya adalah Irjen Pol Kumbul Kusdwidjanto, direktur Pembinaan dan Peran Serta Masyarakat di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Diungkapkan, antara lain, KPK telah menangani 1.052 kasus korupsi selama dua dekade ini.
Ditemukan pula bahwa modus-modus korupsi ini melibatkan keluarga. Irjen Pol Kumbul Kusdwidjanto menekankan bahwa keluarga merupakan benteng utama dalam mencegah KKN. Keluarga yang kuat nilai-nilai integritas membuat negara lebih berdaya dalam memberantas korupsi.
”Contoh kecil tidak menggunakan mobil dan sopir dinas untuk kepentingan keluarga,” kata Heru.
Kegiatan retret Membentuk Keluarga Berintegritas itu juga bertujuan agar masing-masing OPD siap dan sanggup untuk melaksanakan visi dan misi Bupati Sidoarjo dan Wakil Bupati Sidoarjo yang baru sesuai kewenagan masing-masing yg dilaksanakan secara sinergis dan kolaburatif, mencegah KKN dan memberdayakan keluarga sebagai upaya utama pencegahan korupsi.
”Jangan sampai visi dan misi itu disalahartikan,” tegas Heru. (*)