KETIK, SURABAYA – Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer mendatangi gudang milik Jan Hwa Diana di kompleks Pergudangan Margomulyo Surabaya, Kamis, 17 April 2025 sebagai tindak lanjut perkembangan penahanan 31 ijazah mantan karyawan.
Pantauan wartawan Ketik.co.id, saat mendatangi gudang UD Sentosa Seal, Immanuel Ebenezer yang didampingi Wakil Wali Kota Surabaya Armuji sempat tidak dibukakan pintu utama. Keduanya hanya diminta melewati pintu kecil.
Aparat kepolisian yang turut mendampingi meminta untuk dibukakan pintu besar, namun pihak UD Sentosa Seal hanya membukakan pintu kecil di samping gudang.
"Loh gak bukano maneh, koyok wingi (loh tidak dibukakan lagi, seperti kemarin)," ucap Armuji.
Di dalam gudang, Immanuel Ebenezer menanyakan alasan Diana menahan 31 ijazah mantan karyawan dan mewajibkan untuk menebus sebesar Rp2 Juta.
"Jujur kami di sini sangat tersinggung dengan ada penahanan ijazah ini," ujar Ebenezer.
Diana yang didampingi suaminya berkali-kali menjawab tidak tahu-menahu terkait penahanan ijazah mantan karyawannya. "Saya tidak tahu pak," tutur Diana.
Ebenezer kembali memperingatkan Diana agar bersikap kooperatif, sebab jika terbukti berbohong maka bisa dijerat dengan ancaman pidana.
"Benar ibu tidak menahan ijazah karyawan ibu? Jika terbukti ibu bisa dikenakan pidana bu," kata Wamenaker memperingatkan Diana.
Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer berdialog dengan Jan Hwa Diana dan suami saat mendatangi UD Sentosa Seal, Kamis, 17 April 2025. (Foto: Khaesar/Ketik.co.id)
Pada kesempatan tersebut, Wamenaker meminta masuk ke gudang, tapi Diana sempat maminta agar tidak semuanya ikut.
Ebenezer yang juga didampingi beberapa wakil rakyat dan perwakilan dari komunitas dan LSM tetap masuk dan menemui pekerja di dalam untuk selanjutnya dilakukan komunikasi dengan kayawan setempat. (*)
