Demo Day Program Digital Skills Wujudkan Karya Digital Terbaik Siswa SMA se-Jawa Timur

Jurnalis: Siti Fatimah
Editor: Mustopa

22 Agustus 2024 11:44 22 Agt 2024 11:44

Thumbnail Demo Day Program Digital Skills Wujudkan Karya Digital Terbaik Siswa SMA se-Jawa Timur Watermark Ketik
SMAN 1 Tegaldlimo saat menerima penghargaan Juara 1 aplikasi mobile android dari Dinas Pendidikan Kota Surabaya (Foto: Fatimah/Ketik.co.id)

KETIK, SURABAYA – Pagelaran demo day menjadi puncak acara Program Digital Skill yang sukses mempersembahkan berbagai karya digital dan non digital terbaik siswa SMA se-Jawa Timur.

Acara yang digelar Kamis, 22 Agustus 2024 di Hotel Ibis Surabaya ini menampilkan karya digital 20 tim terpilih dari 133 sekolah se-Jawa Timur.

Di hadapan audiens, mereka mempresentasikan karya terbaik yang sebelumnya sudah dimatangkan ketika bootcamp selama dua hari sebelum pagelaran ini berlangsung.

"Saat bootcamp selama 2 hari kemarin, ide-ide solusi digital yang ada itu diperdalam dan diperkuat oleh mentor," terang M.Zainul Asrori, Project Director Program Digital Skills.

Mereka mempersiapkan demo day ini sangat matang. Sebelum tampil, mereka sudah diberi berbagai saran dan masukan dari para mentor, salah satunya dari Tim Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) agar produk yang dibuat layak diaplikasikan.

Para siswa dibekali keterampilan dan pelatihan tambahan seperti cara presentasi baik, pendalaman IOT, web desain, dan aplikasi mobile.

"Di demo day ini dari 20 tim terpilih, diseleksi lagi menjadi 6 tim yang memiliki produk digital terbaik dan 2 tim non digital," tambah Dosen Fisika ITS itu.

Bidang aplikasi web, juara 1 disabet SMAN Kandangan Kediri dan juara 2 diraih Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Surabaya. Juara 1 aplikasi mobile android diraih SMAN 1 Tegaldlimo Banyuwangi dan juara 2 disabet SMAN Pilangkenceng.

Foto Arie Rukmantara, Kepala perwakilan Unicef Jawa-Bali bersama Dinas Pendidikan Jatim, Konsul Jenderal Australia Steve Scott, dan undangan di stand SMAN 1 Saradan (Foto: Fatimah/Ketik.co.id)Arie Rukmantara, Kepala perwakilan Unicef Jawa-Bali bersama Dinas Pendidikan Jatim, Konsul Jenderal Australia Steve Scott, dan undangan di stand SMAN 1 Saradan (Foto: Fatimah/Ketik.co.id)

Sementara bidang elektronika dan IOT juara 1 diraih SMAN 1 Karas, dan juara 2 diraih SMAN 1 Widodaren Ngawi. Kategori non digital diraih SMAN 1 Saradan dan SMAN 1 Turen.

Pagelaran demo day ini dihadiri perwakilan rektor ITS Prof. Dr. Tri Joko Wahyu, ST, MT, Ph.D, Kepala Bidang Pembinaan SMA Dinas Pendidikan Jawa Timur Suhartatik, Dinas Pendidikan Kota Surabaya , Kadin Jatim, stakeholder, Konsulat Jenderal Australia Steve Scott, dan Arie Rukmantara Kepala perwakilan Unicef Jawa-Bali. 

Hadir pula jaringan SMA Double Track dengan UMKM, salah satunya UMKM Kaoskaoz. Di acara ini, mereka membuka stand kaos bersama Sekolah Kegiatan Belajar (SKB) Surabaya.

"Ada juga 2 sekolah dari Program SMA Double Track yang membuka stand di sekitar lokasi demo day, yakni SMAN 1 Saradan dan SMAN 1 Turen," ungkap Fajar Baskoro, Program Development Digital Skills.

Mereka memamerkan berbagai produk digital maupun non digital buatannya. Seperti aplikasi website,  IOT, merchandise, mug, pin, dan kue pie.

Sebagai informasi Digital Skills merupakan program yang diprakarsai ITS bersama Unicef dan Dinas Pendidikan Jawa Timur untuk melatih siswa-siswi SMA  se-Jawa Timur agar memiliki kemampuan digital memadai.

Tubagus Arie Rukmantara, Kepala Unicef Jawa-Bali mengungkap program ini juga menyasar pada anak perempuan yang mana menurut data mereka memiliki potensi kehilangan pekerjaan lebih tinggi dibanding laki-laki sejak adanya transformasi digital.

“Kami juga harus membekali kaum remaja perempuan dengan keterampilan digital dan Science, Technology, Engineering and Mathematic (STEM) agar tetap kompetitif, bersaing di masa depan,” ujar Arie.

Para siswa-siswi di sini saling bersinergi untuk menciptakan produk digital terbaik yang dipamerkan dalam pagelaran demo day.

Tidak hanya dipresentasikan, produk digital ini benar-benar akan diwujudkan sebagai karya mereka selama mengikuti Program Digital Skills.

Foto SMAN 1 Kandangan  mempresentasikan aplikasi website SKATA (Foto: Fatimah/Ketik.co.id)SMAN 1 Kandangan mempresentasikan aplikasi website SKATA (Foto: Fatimah/Ketik.co.id)

Selama tahun 2023-2024, sebanyak 4.742 siswa dari 133 sekolah dan 10 sekolah non formal meliputi Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang berpartisipasi dalam program ini.

Didampingi 250 mentor terlatih dari sekolah masing-masing dan 77 mitra dunia usaha serta industri,  mereka mengembangkan 811 ide solusi digital dan 170 produk telah siap e-katalog.

Selain itu, ada ratusan produk digital yang berhasil diciptakan. 359 aplikasi website, 192 aplikasi mobile, dan 20 aplikasi IOT.

Bangganya, kini sudah ada 1622 mitra yang menerima manfaat dari produk digital para siswa.

Berkat program ini, 85 persen remaja percaya diri karena sudah menguasai keterampilan digital.

Di sini, pihak Unicef juga terus mendorong pemerintah, pemangku kepentingan dan kaum muda untuk bisa meningkatkan keterampilan abad ke-21.

Seperti keterampilan berpikir kritis, fokus ke pemecahan masalah, komunikasi, negosiasi, bekerja sama, self-management, kemandirian, resilience, pendidikan digital, dan kewirausahaan.

“Untuk itu, Unicef berkomitmen bekerja sama dengan pemerintah Jawa Timur dalam menyediakan konten pembelajaran abad-21, meningkatkan kapasitas guru, dan mempersempit kesenjangan gender pada keterampilan STEM,” tutup Arie.(*)

Tombol Google News

Tags:

Program Digital Skills Demoday Digital Skills UNICEF ITS Dinas Pendidikan Jawa Timur Dinas Pendidikan Kota Surabaya