KETIK, MALANG – Menjawab tantangan ketenagakerjaan, Binus Malang, sebagai perguruan tinggi swasta terkemuka di Indonesia, menyiapkan lulusannya untuk siap kerja.
Direktur Kampus Binus Malang, Dr. Robertus Tang Herman, S.E., M.M., menjelaskan bahwa Binus mengadopsi pendekatan pendidikan berkelas dunia. Pendidikan ini secara khusus berfokus pada pengembangan Digital Technopreneur untuk mencetak talenta muda yang unggul dalam memadukan teknologi dan jiwa kewirausahaan.
“Pendidikan tidak lagi cukup hanya menghasilkan lulusan. Harus ada nilai tambah nyata yang mempersiapkan mereka menjadi inovator dan kontributor di era digital," jelasnya dalam Media Gathering pada Kamis, 22 Mei 2025.
Binus Malang bertekad berkontribusi nyata dalam mencetak generasi muda Indonesia, khususnya di Jawa Timur, yang tidak hanya siap kerja, tetapi juga mampu menciptakan peluang dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.
"Binus hadir untuk menjadi solusi atas ketimpangan kompetensi dan kesiapan karier. Terutama di tengah dinamika industri yang cepat berubah," jelasnya.
Binus Malang membekali mahasiswanya dengan pengalaman langsung di dunia kerja sejak dini melalui Program 2,5 Tahun Siap Berkarier. Program ini mencakup Enrichment Program, Minor Program, dan kesempatan lintas kampus. Didukung oleh lebih dari 2.200 mitra industri global, mahasiswa dapat terlibat dalam magang, pengembangan start-up, dan proyek riil bahkan sebelum mereka lulus.
"Selain itu juga kami memiliki komunitas Binusian sebanyak lebih dari 200.000 yang bisa dijangkau oleh para mahasiswa untuk menjalin koneksi agar bisa membantu mulai lebih awal dalam berkarier," ucapnya.
Pihaknya juga menegaskan komitmennya sebagai kampus global yang berdampak lokal. Capaian Binus sebagai Perguruan Tinggi Indonesia Berkelas Dunia versi Times Higher Education (THE) 2025, mengungguli sejumlah Perguruan Tinggi Negeri ternama lainnya.
Hadir dalam kesempatan tersebut, Misael Calvin. Alumni Binus Malang yang membangun bisnis konveksi Buff Apparel & Studion beromzet Rp2 miliar per tahun. (*)
