KETIK, BANDUNG – Badan Penangguhan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung menggelar Sosialisasi Pembentukan dan Penyusunan Klaster Logistik Penanggulangan Bencana, Kamis (22/5/2025).
Penyusunan Klaster Logistik yang diresmikan Wakil Bupati Bandung Ali Syakieb ini merupakan bentuk komitmen bersama dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana, sesuai Undang-undang Nomor 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana.
"Klaster Logistik ini menekankan prioritas upaya penanggulangan bencana, baik pra-bencana, saat bencana, saat tanggap darurat ataupun pada saat pasca-bencana sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan berkelanjutan," kata Wabup Ali Syakieb
Menurut wabup, Kabupaten Bandung menjadi daerah dengan beragam potensi bencana, seperti banjir, tanah longsor, angin kencang, gempa bumi dan lainnya.
"Inilah pentingnya bagi kita semua untuk bersiap siaga melakukan mitigasi bencana yang disebabkan oleh faktor hidrometeorologi, juga penanganan bencana secara cepat dalam mengatasi kendala logistik dan memperlancar pasokan dan distribusi kebutuhan, bagi warga yang terdampak bencana," tandas Ali Syakieb.
Ali menambahkan, pengalaman penanggulangan bencana sebelumnya menunjukan, koordinasi manajemen logistik yang efektif, efisien, tepat waktu dan terkoordinasi merupakan kunci keberhasilan dalam memberikan bantuan kepada korban bencana.
"Apalagi berdasarkan data dari BNPB, seluruh kecamatan di Kabupaten Bandung merupakan wilayah rawan bencana. Dengan Indeks Risiko Bencana (IRB) tahun 2024 sebesar 117,13 poin dan nilai Indeks Ketahanan Daerah 0,68 poin," ujarnya.
Maka, kata Ali, pembentukan klaster logistik penanggulangan bencana tingkat Kabupaten Bandung dipandang sebagai langkah strategis untuk meningkatkan koordinasi pengelolaan logistik dalam setiap penanggulangan bencana. Mulai dari kesiapsiagaan, tanggap darurat hingga pemulihan.
"Pembentukan klaster logistik penanggulangan bencana bukan hanya sekedar struktur organisasi. Namun merupakan bentuk nyata dari kolaborasi multi pihak antara pemerintah, dunia usaha, masyarakat, serta mitra kemanusiaan dalam memastikan ketersediaan dan distribusi bantuan secara efektif dan efisien saat terjadinya bencana," papar Ali.
Ia menyatakan kegiatan ini menjadi langkah awal yang strategis untuk menyatukan persepsi, memperkuat koordinasi serta menyusun langkah-langkah konkret dalam pembentukan klaster logistik di Kabupaten Bandung.
"Harapannya dapat menghasilkan rumusan yang implementatif dan mampu mempercepat kesiapsiagaan daerah Kabupaten Bandung dalam menghadapi situasi darurat," ucapnya.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung Uka Suska Puji Utama mengatakan, pembentukan dan penyusunan klaster logistik penanggulangan bencana Kabupaten Bandung ini merupakan salah satu realisasi Program 100 Hari Kerja Bupati dan Wakil Bupati Bandung dari tiga program prioritas BPBD Kabupaten Bandung.
"Selain Klaster Logistik, dua program lainnya yaitu pembentukan Destana (Desa Tangguh Bencana) yang sudah terealisasi. Termasuk program penyerahan bantuan kepada masyarakat yang terdampak gempa bumi di Kertasari Kabupaten Bandung, juga sudah terealisasi," sebut Uka.
Uka Suska menerangkan, pembentukan dan penyusunan klaster logistik penanggulangan bencana ini akan menjadi wadah yang efektif untuk mengkoordinasikan dan mengintegrasikan upaya penanggulangan bencana di Kabupaten Bandung.
"Dengan adanya klaster ini, kita dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam penanganan bencana, serta meminimalkan dampak negatif," jelas Uka.(*)