DPD RI Minta HIPMI Berpikir sebagai Pengusaha, bukan Kontraktor

Jurnalis: Surya Irawan
Editor: Naufal Ardiansyah

12 Mei 2024 06:15 12 Mei 2024 06:15

Thumbnail DPD RI Minta HIPMI Berpikir sebagai Pengusaha, bukan Kontraktor Watermark Ketik
Wakil Ketua DPD RI Mahyudin dalam pelantikan pengurus BPC Himpunan Pengusaha Muda Indonedia (HIPMI) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) periode 2024-2027, di Hotel Victoria, Sangatta, Kutim, Kalimantan Timur, Sabtu (11/5/2024). (Foto: Humas DPD RI)

KETIK, JAKARTA – Wakil Ketua DPD RI Mahyudin memberikan stadium general dalam pelantikan pengurus BPC Himpunan Pengusaha Muda Indonedia (HIPMI) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) periode 2024-2027, di Hotel Victoria, Sangatta, Kutim, Kalimantan Timur, Sabtu (11/5/2024). 

Mahyudin berpesan kepada para pengusaha muda yang hadir untuk berfikir luas membangun peluang bisnis khususnya di Kutim dan Kalimantan Timur (Kaltim). 

"Anak muda harus berfikir luas, jangan seperti katak di dalam tempurung. Apalagi HIPMI ini berisi anak-anak muda yang seharusnya berfikir kreatif dan inovatif demi menciptakan passive income," katanya. 

Mahyudin mewanti-wanti HIPMI Kabupaten Kutim, sebagai organisasi pengusaha muda jangan berfikir sebagai kontraktor, yang hanya berharap dari proyek pemerintah. Namun menurutnya, anggota HIPMI harus berfikir sebagai pengusaha yang berfikir luas membangun peluang usaha. 

"Apalagi sebagai daerah penyangga IKN, banyak potensi Kutim dan Kaltim yang bisa dimanfaatkan untuk usaha. Saat ini kebutuhan pangan seperti telur, ayam, dan daging masih bergantung dari Provinsi lain, pengusaha lokal seharusnya bisa membaca peluang ini," katanya. 

Mahyudin yang saat ini menjadi salah satu bakal calon gubernur Kaltim ini, pun berharap adanya kolaborasi antara pemerintah dengan HIPMI melalui program kredit murah kepada para pengusaha muda yang mau membuka usaha. 

"Seharusnya Pemda bisa  memberikan kredit usaha kepada calon pengusaha lokal dengan bunga dibawah 5%, atau dibawah program KUR nasional yang bunganya 6%," katanya. 

Namun untuk menghindari terjadinya kredit macet, menurutnya diperlukan persyaratan tertentu serta pembinaan kepada para calon kreditur. 

"Di sinilah diperlukan peran anggota HIPMI hadir untuk membina para pengusaha ini, agar sukses membangun usahanya serta mampu mengembalikan modal kepada pemerintah," pungkasnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

DPD RI Mahyudin HIPMI