KETIK, SURABAYA – DPRD Surabaya melalui masa reses, banyak disambati soal dampak dari pembangunan tunnel atau terowongan penghubung antara Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ) menuju Kebun Binatang Surabaya. Warga mengeluh karena sumurnya mengering.
Dijelaskan oleh Wakil Ketua DPRD Surabaya Bachtiar Rifai, saat melakukan reses dirinya banyak disambati warga Sawunggaling Kelurahan Darmo Kecamatan Wonokromo terkait dampak dari pembangunan TIJ.
"Di beberapa tempat di wilayah RW 5 Kelurahan Sawunggaling dan ada beberapa di wilyah RW 6 itu terdapat beberapa sumur warga atau sumur konvensional itu sumurnya kering," jelas Bachtiar ditemui di DPRD Surabaya pada Rabu 6 November 2024.
Bachtiyar bercerita bahwa sumur itu sudah digunakan warga puluhan tahun dan tidak pernah mengalami kekeringan. Namun, dengan adanya pembangunan TIJ di wilayah ini, sumur warga tersebut mengering.
Ia menduga, sumur kering di wilayah tersebut akibat adanya penggalian tanah karena pembangunan terowongan tersebut.
Selain mengeluhkan sumur kering, warga juga mengungkapkan beberapa bangunan mengalami keretakan.
Mengenai temuan ini, Politisi Gerindra ini akan menindaklanjuti dan akan dilakukan rapat koordinasi agar warga terdampak pembangunan TIJ mendapatkan solusi terbaik.
"Nanti warga bersurat ke DPRD untuk kita lakukan rapat koordinasi dengan beberapa pihak terkait agar bisa ditemukan solusi terbaik terkait permasalahan itu," ujar Bachtiar.
Informasi tambahan, pembangunan Tunnel TIJ-KBS ini, merupakan salah satu upaya mempermudah pengunjung KBS.
Nantinya para pengunjung bisa memarkirkan kendaraannya di TIJ, selanjutnya pengunjung bisa melalui atau menggunakan akses tunnel untuk menuju ke pintu selatan KBS. (*)