FB UB Latih Puluhan Petani Lamongan Soal Pengendalian Hama Tanaman

Jurnalis: Irwansyah
Editor: Naufal Ardiansyah

12 Juli 2024 16:25 12 Jul 2024 16:25

Thumbnail FB UB Latih Puluhan Petani Lamongan Soal Pengendalian Hama Tanaman Watermark Ketik
FP UB menggelar pelatihan tentang pengelolaan hama kepada puluhan petani di Lamongan. (Foto: Dok. Ketik.co.id)

KETIK, LAMONGAN – Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya menggelar acara pelatihan bertajuk “Pengelolaan Hama-Hama Penting pada Tanaman Padi” yang berlangsung di Gubuk Tani Desa Miru Kecamatan Sekaran Kabupaten Lamongan.

Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 6 Juli 2024 dan diikuti oleh sekitar 30 petani dari kelompok tani Sumber Makmur Desa Miru, dengan tujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam mengendalikan hama yang berpotensi merusak tanaman padi.

Pelatihan ini diadakan sebagai tanggapan atas peningkatan serangan hama pada lahan pertanian di beberapa wilayah di Kabupaten Lamongan, yang dinilai dapat mengancam produktivitas hasil panen.

Acara ini menghadirkan pemateri utama Prof. Dr. Ir. Retno Dyah Puspitarini, MS. dari Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, seorang pakar dalam bidang entomologi pertanian.

Ia menyampaikan berbagai teknik dan metode terbaru dalam pengendalian hama, khususnya untuk hama-hama utama yang sering menyerang tanaman padi seperti hama tungau, wereng batang coklat, penggerek batang padi, dan tikus sawah.

Kepala Desa Miru, Haryanto, dalam sambutannya menyatakan bahwa pelatihan ini sangat penting untuk menjaga ketahanan pangan di wilayah tersebut.

“Hama merupakan salah satu tantangan terbesar yang dihadapi petani padi. Dengan pelatihan ini, kami berharap para petani dapat lebih memahami cara yang tepat dalam menangani serangan hama, sehingga produksi padi tetap terjaga dan bisa meningkat,” ujar Haryanto.

Para peserta dibekali dengan materi tentang identifikasi hama tungau, teknik pengendalian hayati dan kimia, serta penerapan teknologi pertanian modern.

Selain itu, Pemateri juga menyampaikan metode pengelolaan yang ramah lingkungan, seperti penggunaan agen hayati dan pengendalian hama terpadu (PHT), yang dinilai efektif dalam menekan populasi hama tanpa merusak ekosistem sawah.
Seorang peserta pelatihan, Bapak Sutrisno, anggota kelompok tani Sumber Makmur, mengaku sangat terbantu dengan materi yang diberikan.

“Saya jadi lebih paham bagaimana cara mengenali hama sejak awal dan langkah-langkah pencegahannya. Ini sangat berguna agar tanaman kami tidak rusak dan hasil panen bisa lebih baik,” katanya.

Pelatihan ini diharapkan menjadi langkah awal yang baik bagi para petani di Lamongan untuk mengimplementasikan teknik pengendalian hama yang lebih efisien dan ramah lingkungan, sehingga produktivitas tanaman padi dapat terus meningkat dan kesejahteraan petani terjamin.

Dengan adanya kegiatan ini, Pemerintah Desa Miru berkomitmen untuk terus memberikan pendampingan kepada para petani agar sektor pertanian tetap menjadi salah satu penopang utama perekonomian daerah. (*) 

Tombol Google News

Tags:

FP UB Universitas Brawijaya Fakultas Pertanian UB Hama tanaman