Gandeng Persatuan Purnawirawan TNI AD, PLN Hijaukan Lahan Kritis

Jurnalis: Muhammad Faizin
Editor: Naufal Ardiansyah

22 Agustus 2023 12:51 22 Agt 2023 12:51

Thumbnail Gandeng Persatuan Purnawirawan TNI AD, PLN Hijaukan Lahan Kritis Watermark Ketik
Waketum II PPAD Letjen TNI AM Putranto (kiri) dan Direktur EVP Komunikasi Korporat dan TJSL, PT PLN (Persero), Gregorius Adi Trianto usai penandatanganan Naskah Kerjasama di Aula Soerjadi Gedung PPAD, Matraman Jakrta Timur. (Foto: PPAD)

KETIK, JAKARTA – Masalah pemanasan global dan pencemaran udara menjadi keprihatinan banyak pihak. Hal itu pula yang mendorong kolaborasi antara PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) dengan Persatuan Purnawirawan TNI Angkatan Darat (PPAD).

Memanfaatkan jejaring luas dan solid PPAD, kedua belah pihak sepakat menjalin Program Rehabilitasi Lahan Kritis dan Lahan Tidur di sejumlah wilayah di Tanah Air.

Menurut Direktur EVP Komunikasi Korporat dan TJSL, PT PLN (Persero), Gregorius Adi Trianto, pihaknya selama ini kerap bekerjasama dengan berbagai organisasi untuk program pelestarian lingkungan.

"Khusus dengan TNI, kami (PLN) mendapatkan laporan secara lengkap dan komprehensif, berikut dokumentasi before-after. Karena itu, kami tidak ragu lagi untuk program kerjasama yang sebentar lagi kita tanda tangani ini,'' ujar Gregorius, dalam acara Penandatanganan Naskah Kerjasama antara PLN (Persero) dengan PPAD, di Aula Soerjadi Gedung PPAD, Matraman Jakrta Timur, Selasa (22/8/2023). 

Gregorius menyebut, PPAD di bawah kepemimpinan ketua umumnya, Jenderal TNI (Purn) Doni Monardo dinilai cukup berhasil dalam menjalankan program rehabilitasi lahan kritis dan lahan tidur.

"Kami yakin program ini akan sukses seperti program sebelumnya, dan membawa kebaikan bagi lingkungan dan kesejahtraan masyarakat di kemudian hari," katanya.

Gregorius menyadari, penanaman pohon bukan program yang sederhana, yang bisa ditanam kemudian ditinggal. Sebab dibutuhkan effort khusus untuk merawat dan menjaga bibit pohon yang ditanam hingga betul-betul tumbuh subur.a

"Dan kerjasama ini akan menjadi percontohan bagi anak-anak Perusahaan PLN," papar Gregorius.

Adapun Waketum II PPAD, Letjen TNI Purn AM Putranto dalam sambutanya berharap, program ini juga bisa meredam iklim alam yang panas.

"Sebuah kolaborasi yang mulia. Semua negara, tanpa kecuali, akan mendukung program rehabilitasi lingkungan ini. Sekaligus menjadi bagian dari upaya mewujudkan Indonesia Emas tahun 2045," ujar Putranto yang menjadi penanggung jawab program ini.

Ia juga berseloroh tentang panasnya suhu udara di ibu Kota Jakarta.

"Sekarang saja sudah 30, sebentar lagi bisa menyentuh 32 derajat Celcius. Bumi makin panas, itulah perlunya program kita hari ini," ujar mantan Dankodiklat TNI AD ini. 

Acara hari itu juga dihadiri Sekjen PPAD Mayjen TNI Purn Dr Komarudin Simanjuntak. Ia memperkenalkan unsur-unsur TNI-AD yang hadir dalam zoom meeting pagi itu, sebagai para penanggung jawab program di wilayah masing-masing.

Mereka di antaranya, perwakilan dari Kodam III/Siliwangi, Kodam V/Brawijaya, dan Kodam XVI/Pattimura, Batalyon Infanteri 731/Kabaresi, Ambon, Brigif Para Raider 3/TBS Kariango Sulawesi Selatan, Batalyon 516/Brigif 16 Brawijaya. Oleh Komaruddin, mereka satu per satu diminta memberikan testimoninya, terkait program yang nanti bakal melibatkan satuan masing-masing.

Semua menyatakan siap melaksanakan tugas penghijauan dan siap mengawal. Sekjen Komaruddin berpesan agar senantiasa berkoordinasi dengan PPAD dalam pelaksanaannya

Terakhir, Ketua Umum PPAD, Letjen TNI Purn Dr (HC) Doni Monardo pun menyampaikan arahan kepada hadirin melalui zoom meeting.

Ia mengenang pengalamannya saat masih aktif menjadi perwira TNI AD. Yakni menggagas program penghijauan yang pernah dilakukannya di Brigif Para Raider 3/TBS Kariango, kemudian di Maluku, serta di Cisanti. Yakni di hulu Sungai Citarum.

"Semua program, tidak ada yang mudah, bahkan tidak sedikit mendapat kritik dan tantangan dari kolega maupun bawahan," kenang Komandan Paspampres ini. 

Akan tetapi, dengan ketekunan, kesabaran, dan tekad keras dan uasaha maksimal, Doni menyebut semua itu bisa terwujud. Dalam menanam pohon, juga diperlukan kepemimpinan yang kuat. 

"Jadi kepemimpinan kuat itu tidak hanya di medan perang, tetapi juga termasuk dalam menanam pohon. Kita tidak boleh kalah, pohon harus dirawat, diawasi, dipelototi bila perlu, kalau ada yang mati, harus diganti," ujar Kepala BNPB 2019 - 2021 itu. 

"Kalau tidak diganti, prajurit penjaganya harus tidur di sebelah pohon yang mati tadi,’’ kata Doni memberi contoh apa yang ia lakukan di Kariango, saat ia menjadi Danbrif di sana (2006 – 2008).

Di sela-sela arahan, Doni sempat meminta Yuhan Subrata, seorang aktivis penghijauan yang sudah bersama-sama Doni Monardo menanam pohon di seluruh wilayah Indonesia sejak tahun 2010. 

Yuhan menggaris bawahi soal komitmen penanaman pohon. Kalau tidak, maka selesai ditanam, tiga bulan kemudian pohon yang hidup hanya 70 persen. Enam bulan kemudian, tinggal plang peresmian. Tiga bulan ketiga berikutnya, sudah berdiri bangunan villa. (*)

Tombol Google News

Tags:

Persatuan Purnawirawan TNI AD PPAD PLN Lahan tidur Doni Monardo