KETIK, KEDIRI – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak masyarakat Jawa Timur untuk memanfaatkan peluang budidaya ikan lele. Ajakan ini diutarakan secara khusus disampaikan usai Gubernur Khofifah melakukan panen 1,6 ton lele mutiara dengan sistem sirkulasi air di Peternakan Republik Lele, Desa Tulungrejo Pare Kab. Kediri, Kamis (6/7/2023).
Gubernur Khofifah menyampaikan market atau pasar untuk lele sangat besar di Indonesia. Selain karena harganya yang murah, lele juga memiliki kandungan protein sangat bermanfaat dalam upaya mencegah stunting pada anak.
“Market untuk lele ini luar biasa. Bahkan produk hasil Republik Lele yang biasa menyuplai Kota Surabaya itu saja sebenarnya mereka belum mencukupi untuk memenuhi kebutuhan pasar yang ada,"ungkap Khofifah.
Keberhasilan Republik Lele mengembangkan budidaya lele juga didukung dengan ekosistem hulu hingga hilir di Kediri. Mulai dari benih lele dengan varietas unggulan Mutiara mereka dapatkan dari Kediri, begitu pula dengan pakan lele.
Dalam satu kolam ikan, disebar benih lele berukuran 5-6 cm sebanyak 5000 ekor. Selang 3 bulan, kolam tersebut mampu menghasilkan 350-400 kwintal lele dengan ukuran panen 8-14 ekor per kg.
Gubernur Khofifah menebarkan benih ikan lele.(Foto: Humas Pemprov Jatim)
"jika budidaya ikan lele ini terus kita kuatkan maka sangat mungkin produksi lele Jatim bisa melampaui produksi bandeng di Jawa Timur,” ungkap Gubernur Khofifah.
Sebagai informasi, saat ini republik lele produksinya mencapai 11 ton per hari. Yang mana 8 ton di antaranya untuk pasar Surabaya, sedangkan sisanya dikirim hingga ke Jawa Tengah. Sementara kebutuhan di kota Surabaya saja sehari rerata 15 ton.
Sementara itu, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana menyampaikan bahwa produksi lele tahun 2022 mencapai 16.310,1 ton yang mengalami kenaikan dari tahun 2021 yakni 16.279 ton.
“Dan dari produksi lele tersebut, nilai ekonomisnya bisa mencapai Rp. 250 miliar per tahunnya,” ucapnya
Sejalan dengan Gubernur Khofifah, Hanindhito juga mengatakan bahwa dari produksi lele yang melimpah tersebut juga harus diiringi dengan hilirisasi olahan lele.
“Jadi jangan hanya lele, tapi olahan-olahan lainnya juga harus diinisiasi inovasinya. Saat ini sudah banyak olahan lele seperti abon, sempol dan beberapa lainnya," pungkasnya.(*)