KETIK, JAKARTA – Setelah sempat mengalami kenaikan hingga mendekati USD 100 akibat pelarangan ekspor minyak oleh Rusia. Membuka perdagangan hari Selasa (26/9/2023) harga minyak terpantau flat, walaupun akhirnya Rusia melonggarkan pelarangan ekspor minyak mereka.
Dikutip dari CNBC, Selasa (26/9/2023), harga minyak mentah berjangka Brent ditutup naik tipis 2 sen ke level USD 93,29 per barel. Sedangkan harga minyak mentah West Texas Intermediate AS menetap turun 35 sen pada USD 89,68.
Presiden Lipow Oil Associates Andrew Lipow mengatakan, harga minyak mentah sempat mengalami penurunan pekan lalu karena kebijakan Federal Reverse AS yang mempertahankan besaran suku bunga tetap tinggi. Hal ini berujung pada kekhawatiran pasar sehingga memilih menahan permintaan minyak.
“Pasar mungkin masih bergulat dengan The Fed yang mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama, yang dapat berdampak pada sisi permintaan,” kata Andrew.
Dalam kebijakannya, Rusia menyetujui pelonggaran larangan ekspor minyaknya. Rusia mencabut pembatasan bahan bakar yang digunakan sebagai bahan bakar untuk beberapa kapal dan solar dengan kandungan sulfur tinggi.
Sementara untuk bahan bakar berkualitas tinggi pelarangan tetap diberlakukan. Kebijakan ini diberlakukan Rusia untuk menjaga kestabilan harga minyak di dalam negeri.(*)