KETIK, SURABAYA – Masyarakat Kota Surabaya sangat gembira karena Kota Pahlawan diguyur hujan untuk pertama kalinya, karena akhir-khir ini suhu di Kota Surabaya mencapai 35 derajat.
Hujan di Surabaya hari ini kemungkinan disebabkan oleh faktor cuaca, seperti pertemuan massa udara lembap atau sistem tekanan rendah di sekitar wilayah tersebut.
Musim hujan biasanya juga mempengaruhi curah hujan di daerah tersebut.
Musim hujan di Surabaya biasanya berlangsung dari bulan November hingga Maret. Puncak curah hujan biasanya terjadi antara Desember dan Februari.
Menurut pantauan Ketik, hujan di Surabaya terjadi pada pagi hari sekitar pukul 07.30 WIB, namun tidak semua wilayah Surabaya mengalami hujan. Ini adalah tanggapan masyarakat Surabaya mengenai hujan perdana pada pagi hari ini.
Aprilia Febry Anita (18) Warga Dukuh Menanggal menjelaskan bahwa pagi hari tadi Ia merasakan sejuk saat hujan, karena menurutnya cuaca malam hari kemarin sangat-sangat panas.
"Seneng karena memang kemarin malam kan puanas banget, ngga espek aja kalau pagi ini hujan, seneng sih, tapi ada takutnya, takut ngga bisa berangkat magang," jelasnya.
Di hujan pertama ini, April mengkhawatirkan akan ada penyakit-penyakit yang akan menyebar misalnya flu dan batuk.
"Takutnya si biasanya kalau kena hujan pertama itu kan sakit ada pertanda entah flu atau mungkin batuk," ucapnya.
Di hujan pertama ini, April sebagai warga Surabaya berharapa pada pemerintah kota untuk penanganan banjir di Kota Pahlawan.
"Lebih siap aja sih ngadepin bencana, fokus sama tempat yang emang sering banjir," harap Siswi SMK 1 Surabaya ini.
Warga Wonokromo Friescha Irmarisma (18) mengungkapkan rasa bahagianya saat menikmati suasana hujan pertama di Surabaya yang terjadi di pagi hari.
"Hujan pertama di Surabaya ini, aku senang banget udah lama nggak merasakan hujan di Surabaya, apalagi hujan pagi, pagi udaranya segar ditambah hujan pagi, suasananya adem banget," ucapnya.
Dengan hujan ini, Ia berharap masyarakat Surabaya harus lebih peduli lingkungan khususnya di selokan-selokan di wilayah pemukiman.
"Takutnya banjir, banyaknih selokan-selokan yang ada di Surabaya ini kotor, jadi takutnya waktu itu hujan deras takutnya airnya meluap ke atas," terangnya.
Warga Malang yang tinggal di Surabaya, Aurellia Farrel Sabrina Arifin (21) menjelaskan ia senang adanya hujan karena suasananya jadi sejuk.
"Senang ngga sepenas biasanya," jelas Mahasiswa UB ini.
Warga Gubeng Surabaya, Aisyah Fisa (23) mengungkapkan pagi hari ini lebih sejuk biasanya panas, jadi lebih menikmati perjalanan.
"Bersyukur banget, tapi kalau hujan takutnya itu kalau angin karena kasus di Surabaya ini banyak banget pohon yang tumbang," ucapnya. (*)
Hujan Pertama di Surabaya, Masyarakat Gembira Tapi Khawatir
23 September 2024 17:57 23 Sep 2024 17:57



Tags:
masyarakat Surabaya Kota Pahlawan hujan di Kota Surabaya hujan perdana Musim HujanBaca Juga:
Gandeng Ormas dan Tokoh Masyarakat, Bupati Jepara Siapkan Lompatan Besar di 100 Hari PertamaBaca Juga:
PMI Kota Malang Berikan Stimulus, 5 Kg Beras Disiapkan Bagi Pendonor DarahBaca Juga:
Terungkap! Penyebab Krisis Obat dan Anggaran di RSUD Simeulue, Ini Penjelasan DirekturBaca Juga:
Ketua DPRD Kabupaten Bandung: Dibuang Sayang, Lebih Baik Darahnya Didonorkan SajaBaca Juga:
Aksi Donor Darah Tandai Peringatan HPN 2025 di SlemanBerita Lainnya oleh Shinta Miranda

1 April 2025 19:00
Rekomendasi Masakan Porsi Besar, Cocok Dihidangkan saat Lebaran

1 April 2025 18:43
Silaturahmi Kebangsaan, Uskup Surabaya RD Agistinus Hadiri Open House di Rumah Khofifah

1 April 2025 17:00
7 Manfaat Silaturahmi, Tak Hanya Panjangkan Umur

1 April 2025 12:45
Nikmat dan Kenyalnya Sate Bekicot Kuliner Legendaris Kediri

1 April 2025 11:30
Kim Soo Hyun Ungkap Mengapa Tak Tanggapi Foto dengan Kim Sae Ron saat Drama Queen of Tears Tayang

1 April 2025 11:15
Digadang-Gadang Jadi Naturalisasi Indonesia Miliki Darah Maluku, Siapa Tristan Goojier

Trend Terkini

26 Maret 2025 23:33
Asyik! Jelang Pensiun, Kajati Jatim Mia Amiati Dapat Jatah Komisaris Bank Mandiri

28 Maret 2025 23:41
Perjuangan Siti Lutfiyatul Kharisma, Mahasiswi UINSA Finalis Aksi Indonesia Asal Pelosok Desa Senori Tuban

31 Maret 2025 04:29
Lebaran Idul Fitri, Satu Dusun di Probolinggo Terisolir

30 Maret 2025 13:35
Sambat Bunda vs Wadul Guse: Efisiensi atau Pemborosan Anggaran? Studi Kasus Jember-Lumajang

26 Maret 2025 19:40
Usai Lebaran, Bupati Probolinggo Bakal Ngantor di 24 Kecamatan
Trend Terkini

26 Maret 2025 23:33
Asyik! Jelang Pensiun, Kajati Jatim Mia Amiati Dapat Jatah Komisaris Bank Mandiri

28 Maret 2025 23:41
Perjuangan Siti Lutfiyatul Kharisma, Mahasiswi UINSA Finalis Aksi Indonesia Asal Pelosok Desa Senori Tuban

31 Maret 2025 04:29
Lebaran Idul Fitri, Satu Dusun di Probolinggo Terisolir

30 Maret 2025 13:35
Sambat Bunda vs Wadul Guse: Efisiensi atau Pemborosan Anggaran? Studi Kasus Jember-Lumajang

26 Maret 2025 19:40
Usai Lebaran, Bupati Probolinggo Bakal Ngantor di 24 Kecamatan
