KETIK, JAKARTA – PT Pertamina (Persero) merayakan hari jadinya yang ke-67 sebagai perusahaan energi kebanggaan Indonesia. Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) kembali menegaskan dukungannya terhadap upaya kemandirian energi nasional sekaligus memperkuat solidaritas di antara seluruh insan Pertamina Grup.
Presiden FSPPB, Arie Gumilar, menyampaikan bahwa Pertamina memiliki peran strategis dalam menjaga kedaulatan energi nasional. Sebagai pilar utama ketahanan energi, Pertamina harus terus memastikan distribusi energi yang merata, menjaga kualitas produk, dan mempercepat transisi menuju energi baru terbarukan.
Arie menegaskan bila Pertamina telah membuktikan dedikasinya untuk pembangunan bangsa Indonesia, khususnya di sektor energi. Ia berharap Pertamina dapat terus mengokohkan posisinya sebagai soko guru pengelolaan energi nasional yang melayani masyarakat Indonesia.
FSPPB sejak awal berdirinya memandang bahwa sektor energi adalah tulang punggung kemandirian bangsa, sesuai amanat Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 33 Ayat (3) yang berbunyi: "Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat."
Dan juga, Pasal 33 Ayat (2) juga menegaskan bahwa "Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara."
Berdasarkan landasan konstitusi ini, FSPPB mendorong penguatan PT Pertamina (Persero) sebagai Perusahaan Negara berbentuk Perum yang langsung berada di bawah koordinasi Presiden Republik Indonesia.
Langkah strategis ini diyakini akan mendukung pencapaian tujuan Asta Cita, mempercepat transisi energi, dan memperkuat kedaulatan bangsa di sektor energi.
"Ke depan, kami berharap pengelolaan Pertamina berada langsung di bawah Presiden Republik Indonesia, bukan lagi berbentuk perseroan terbatas, tetapi menjadi badan hukum yang diatur secara langsung oleh undang-undang, sebagaimana Pertamina di masa berlakunya Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1971,” ungkap Arie.
Ia menambahkan, melalui hubungan yang solid antara pekerja Pertamina dalam wadah organisasi besar FSPPB, Pertamina mampu menjadi ujung tombak pencapaian visi nasional, yakni swasembada energi, ketahanan energi, serta kedaulatan energi yang kokoh dan berkelanjutan.
Pertamina menjalankan sejumlah program strategis demi mendukung swasembada energi, seperti peningkatan lifting migas, pembangunan infrastruktur gas dan kilang domestik, serta pengembangan energi hijau. Selain itu, transformasi digital dioptimalkan untuk memastikan subsidi energi lebih tepat sasaran dan efisien.
“Bisnis Pertamina yang terintegrasi dari hulu hingga hilir merupakan kekuatan utama untuk menjaga ketersediaan energi nasional,” tambah Arie.
Dalam peringatan ini, FSPPB juga mengajak seluruh pekerja untuk memperkuat solidaritas, menjaga integritas, dan menciptakan lingkungan kerja yang kondusif. Nilai-nilai AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif) dijadikan panduan untuk mendukung transformasi Pertamina menjadi perusahaan energi kelas dunia yang berkelanjutan.
“Momentum HUT ke-67 ini adalah kesempatan untuk memperkokoh kebersamaan dalam menghadapi tantangan energi di masa depan. Dengan semangat inovasi dan transformasi, Pertamina terus diharapkan menjadi pelopor pengelolaan energi yang memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, bangsa, dan negara,” tutup Arie. (*)