KETIK, SURABAYA – Puasa gelar di sektor tunggal putra Indonesia pada gelaran Malaysia Open sudah sangat lama. Di sektor ini Indonesia merasakan manisnya juara terakhir pada 2000. Tepatnya 25 tahun silam.
Gelar itu diraih ketika Taufik Hidayat menjadi kampiun Malaysia Open 2000. Di babak final, Taufik menyingkirkan wakil China, Xia Xuanze dalam 2 gim langsung, 15-10, 17-14. Stadium Putra Bukit Jalil menjadi saksi bisu ketangguhan pebulu tangkis wakil Indonesia juara Olimpiade Athena 2004 itu.
Pada Malaysia Open selanjutnya sektor tunggal putra Indonesia hanya sebagai penonton saat wakil negara lain naik podium juara. Podium juara didominasi oleh tuan rumah Malaysia lewat keperkasaan Lee Chong Wei. Dia total berhasil sabet gelar hingga 12 kali.
Pada Malaysia Open 2025 bisa menjadi ajang pembuktian Jonatan 'Jojo' Christie dan Anthony Sinisuka Ginting untuk merebut juara dan melanjutkan estafet Taufik Hidayat.
Jonatan Christie saat tampil di semifinal BWF World tour Finals 2024. (Foto; PBSI)
Jojo dan Ginting, sebagai andalan tunggal putra Indonesia digadang-gadang mampu meraih gelar itu. Terutama Jojo. Performanya yang apik di 2024 hingga mampu tampil di semfinal BWF World Tour Finals 2024 jadi bekal penting.
Pada turnamen yang sama edisi sebelumnya performa Jojo sebenarnya tidak buruk. Tunggal putra peringkat 3 dunia itu tercatat selalu mencapai babak semifinal dalam 3 edisi terakhir.
Pada 2016 dan 2019, di semifinal Jojo kandas oleh wakil China Chen Long. Terakhir tunggal putra Denmark Viktor Axelsen sebagai tembok kuat penahan Jojo untuk maju ke final di 2022.
Hingga gelaran Malaysia Open 2024 sektor tunggal putra Indonesia masih menyisakan duka kegagalan meraih gelar juara.
Kiprah 2 wakil tunggal putra Indonesia di Malaysia Open 2025 bakal tersaji pada 7-12 Januari 2025 yang dihelat di Stadium Axiata Arena, Kuala Lumpur Malaysia. (*)