KETIK, MALANG – Jumlah investor pasar modal di wilayah kerja Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang terus menunjukkan peningkatan.
Terbukti, total Single Investor Identification (SID) sampai 31 Maret 2025 berjumlah 304.709 SID atau meningkat 11,52 persen year on year (yoy).
Kepala Kantor OJK Malang, Farid Faletehan menyampaikan, peningkatan tertinggi berdasarkan jumlah SID ditunjukkan oleh SID S-Invest yang mencapai 288.077 SID per 31 Maret 2025 atau tumbuh 11,10 persen yoy.
"S-Invest merupakan platform elektronik yang mendukung aktivitas penyelesaian transaksi reksadana dan produk investasi lain yang tercatat dalam S-Invest," katanya dalam Konferensi pers, Rabu 21 Mei 2025.
Selaras dengan peningkatan SID S-Invest, nilai penjualan dan jumlah nasabah Agen Penjual Reksadana, urai Farid menunjukkan peningkatan signifikan masing-masing sebesar 67,92 persen yoy dan 137,84 persen yoy.
"Peningkatan ini didorong oleh realokasi portofolio investasi ke instrumen yang berisiko lebih rendah akibat ketidakpastian global," jelasnya.
Menurut Farid, nilai transaksi saham menunjukkan peningkatan. Meskipun rata-rata frekuensi transaksi saham dan volume transaksi menunjukkan penurunan.
Nilai transaksi saham meningkat 24,80 persen yoy (Februari 2025: 28,92 persen yoy). Sedangkan frekuensi transaksi saham dan volume transaksi saham menurun masing-masing sebesar 5,98 persen yoy dan 1,08 persen yoy.
"Kami menilai stabilitas Sektor Jasa Keuangan (SJK) di wilayah kerja Malang tetap terjaga di tengah tingginya dinamika perekonomian dan volatilitas pasar keuangan global," urainya.
Di Kota Malang, jelas Farid, pada April 2025 terjadi inflasi yoy sebesar 1,49 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 106,58 pada April 2024 menjadi 108,17 pada April 2025.
Inflasi yoy tersebut utamanya didorong oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 11,09 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 2,20 persen.
"Serta kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,82 persen," lanjutnya.
OJK Malang terus melaksanakan peran aktifnya dalam mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan melalui berbagai macam kegiatan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat.
Perencanaan pelaksanaan kegiatan tersebut tentunya mempertimbangkan sasaran target prioritas sesuai Strategi Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan Indonesia (SNLKI) 2021-2025.
"Sampai dengan akhir April 2025, OJK Malang telah melaksanakan 34 kegiatan edukasi dan sosialisasi dengan total peserta mencapai 12.552 orang," ulas Farid.(*)