‎Jumlah Investor Pasar Modal di Wilayah Kerja OJK Malang Tunjukkan Peningkatan

21 Mei 2025 17:30 21 Mei 2025 17:30

Thumbnail ‎Jumlah Investor Pasar Modal di Wilayah Kerja OJK Malang Tunjukkan Peningkatan
‎Kepala Kantor OJK Malang, Farid Faletehan menyampaikan keterangan dalam Konferensi Pers, Rabu 21 Mei 2025. (Foto: Sholeh/Ketik.co.id) ‎

KETIK, MALANG – ‎Jumlah investor pasar modal di wilayah kerja Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang terus menunjukkan peningkatan.

‎Terbukti, total Single Investor Identification (SID) sampai 31 Maret 2025 berjumlah 304.709 SID atau meningkat 11,52 persen year on year (yoy). 

‎Kepala Kantor OJK Malang, Farid Faletehan menyampaikan, peningkatan tertinggi berdasarkan jumlah SID ditunjukkan oleh SID S-Invest yang mencapai 288.077 SID per 31 Maret 2025 atau tumbuh 11,10 persen yoy.

‎"S-Invest merupakan platform elektronik yang mendukung aktivitas penyelesaian transaksi reksadana dan produk investasi lain yang tercatat dalam S-Invest," katanya dalam Konferensi pers, Rabu 21 Mei 2025.

‎Selaras dengan peningkatan SID S-Invest, nilai penjualan dan jumlah nasabah Agen Penjual Reksadana, urai Farid menunjukkan peningkatan signifikan masing-masing sebesar 67,92 persen yoy dan 137,84 persen yoy. 

‎"Peningkatan ini didorong oleh realokasi portofolio investasi ke instrumen yang berisiko lebih rendah akibat ketidakpastian global," jelasnya.

‎Menurut Farid, nilai transaksi saham menunjukkan peningkatan. Meskipun rata-rata frekuensi transaksi saham dan volume transaksi menunjukkan penurunan.

Nilai transaksi saham meningkat 24,80 persen yoy (Februari 2025: 28,92 persen yoy). Sedangkan frekuensi transaksi saham dan volume transaksi saham menurun masing-masing sebesar 5,98 persen yoy dan 1,08 persen yoy.

‎"Kami menilai stabilitas Sektor Jasa Keuangan (SJK) di wilayah kerja Malang tetap terjaga di tengah tingginya dinamika perekonomian dan volatilitas pasar keuangan global," urainya.

‎Di Kota Malang, jelas Farid, pada April 2025 terjadi inflasi yoy sebesar 1,49 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 106,58 pada April 2024 menjadi 108,17 pada April 2025. 

‎Inflasi yoy tersebut utamanya didorong oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 11,09 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 2,20 persen.

‎"Serta kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,82 persen," lanjutnya.

‎OJK Malang terus melaksanakan peran aktifnya dalam mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan melalui berbagai macam kegiatan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat.

‎Perencanaan pelaksanaan kegiatan tersebut tentunya mempertimbangkan sasaran target prioritas sesuai Strategi Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan Indonesia (SNLKI) 2021-2025.

‎"Sampai dengan akhir April 2025, OJK Malang telah melaksanakan 34 kegiatan edukasi dan sosialisasi dengan total peserta mencapai 12.552 orang," ulas Farid.(*)

Tombol Google News

Tags:

Kota Malang OJK Malang investor pasar modal Single Investor Identification