KETIK, HALMAHERA SELATAN – Petani lokal Obi Halmahera Selatan kembali mendapat pelatihan peningkatan kapasitas melalui program Obi Sehati. Program Obi Sehati bagi petani lokal ini digelar Harita Nickel yang berfokus pada farmers meeting dan integrated farming support.
Program ini merupakan Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) Harita Nikel yang bertujuan meningkatkan kapasitas dan kesejahteraan petani lokal di wilayah Obi.
Acara yang digelar di Obi ini dihadiri para petani lokal, Kepala Perwakilan Pertanian Obi, Hamka, serta anggota Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), Ibrahim.
Dalam sambutannya, Hamka secara resmi membuka kegiatan dan menyampaikan apresiasi atas inisiatif Harita Nickel.
Hamka mengaku telah berkoordinasi dengan Dinas Pertanian Halmahera Selatan untuk memperkuat upaya peningkatan produktivitas petani.
"Insyaallah program-program yang dilaksanakan saat ini akan didukung dan dikolaborasikan dengan Dinas Pertanian untuk mendorong produktivitas petani Obi," ujar Hamka.
Sementara, perwakilan CSR Angga Restu Bagus Mirangga selaku pemateri memaparkan beberapa poin penting terkait peningkatan kualitas bertani.
Adapun beberapa poin penting yang dibahas meliputi pengolahan tanah, pemilihan bibit, penentuan waktu tanam, dan perawatan tanaman.
"Tanaman layaknya manusia, membutuhkan asupan nutrisi dan perawatan rutin. Tanaman yang sakit menunjukkan gejala seperti penurunan nafsu makan, sementara tanaman yang sehat akan tumbuh dengan lebih cepat dan subur," papar Angga.
Di lain sisi Arbain, selaku perwakilan dari Community Development Harita Nickel menyampaikan harapannya agar pelatihan ini dapat membantu petani lokal Obi lebih memahami praktik pertanian berkelanjutan.
"Dengan adanya pelatihan ini, kami berharap para petani dapat meningkatkan produktivitas pertanian mereka sekaligus memperbaiki kesejahteraan melalui penerapan praktik pertanian yang lebih modern dan efektif," ungkap Arbain.
"Program Obi Sehati masyarakat petani di Obi dapat terus berkembang dan berkontribusi lebih besar terhadap ketahanan pangan dan pembangunan ekonomi lokal," tandasnya.(*)