Kasus TBC Meningkat 5 Persen di 2024, Dinkes Surabaya Gencarkan Screening dan Pengobatan

Jurnalis: Husni Habib
Editor: Mustopa

10 Desember 2024 10:32 10 Des 2024 10:32

Thumbnail Kasus TBC Meningkat 5 Persen di 2024, Dinkes Surabaya Gencarkan Screening dan Pengobatan Watermark Ketik
Kepala Dinas Kesehatan Surabaya, Nanik Sukristina. (Foto: Husni Habib/Ketik.co.id)

KETIK, SURABAYA – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya terus melakukan langkah intervensi untuk menekan angka penderita Tuberkulosis (TBC) yang semakin meningkat.

Perkembangan kasus TBC/Treatment Coverage (TC) di Kota Surabaya mencapai 10.741 kasus TBC hingga 31 November 2024. Angka tersebut mencapai 73,89 persen dari target 14.537 yang harus ditemukan pada tahun 2024.

Kepala Dinas Kesehatan Surabaya Nanik Sukristina mengatakan, saat ini terjadi peningkatan sebesar 5 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2023. 

"Capaian penemuan kasus TBC tersebut jika dibandingkan pada periode yang sama di Tahun 2023 menunjukkan adanya peningkatan penemuan kasus sebesar 5 persen," kata Nanik, Senin 9 Desember 2024.

Nanik menambahkan, pihaknya tengah gencar melakukan kolaborasi lintas sektor guna memperluas jangkauan screening kesehatan dan mengoptimalkan pengobatan.

Langkah ini penting untuk dilakukan karena kebanyakan penderita tidak mengetahui dirinya menderita TBC, sehingga berpotensi menimbulkan penularan ke orang lain.

"Untuk menemukan kasus TBC secara aktif (Active Case Finding). Kami melakukan kegiatan Investigasi Kontak (IK) yang menjangkau minimal 8 kontak serumah/kontak erat," tambahnya.

Bentuk screening kesehatan terus dilakukan di berbagai instansi seperti perusahaan, dinas, anak sekolah. Dinas Kesehatan juga menyasar populasi masyarakat umum, dan masyarakat beresiko. 

Kerja sama dengan perguruan tinggi juga dilakukan salah satunya melalui kegiatan Geliat Unair dalam tatalaksana penanggulangan TBC anak.

"Kami melibatkan peran lintas sektor di masing-masing wilayah melalui berbagai kegiatan," paparnya.

Dinas Kesehatan juga terus memperluas jaringan layanan TBC dengan melakukan MoU kerjasama bersama RS, Klinik dan Dokter Praktek Mandiri (DPM). Sehingga masyarakat yang menderita TBC dapat mendatangi fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) atau Passive case finding (PCF). 

"Kami juga melakukan penguatan, pendampingan, pemantauan, dan dukungan sosial untuk mempertahankan pengobatan dan kegiatan skrining diberikan kepada seluruh warga yang berdomisili di Kota Surabaya," pungkasnya.

Sebelumnya, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan menggencarkan pemeriksaan dini sebagai upaya menurunkan jumlah kasus TBC. 

Mengutip data nasional, estimasi kasus TB di Indonesia mencapai 1.092.000 kasus sekaligus menempatkan Indonesia di peringkat kedua tertinggi dunia setelah India.

Dari total estimasi tersebut, belum semuanya terdeteksi. Sehingga, selama beberapa tahun terakhir deteksi dini dilakukan secara masif.(*)

Tombol Google News

Tags:

Dinas Kesehatan Surabaya Screening Pengobatan TBC meningkat