KETIK, SURABAYA – Air mata Ninik tak kuasa menetes pelan saat menerima bantuan bingkisan dan angpao dari Yayasan Surabaya Peduli Bangsa (YSPB).
Ia adalah warga peranakan yang berjibaku di tengah hiruk pikuk kota. Sehari-hari Ninik mencari nafkah dengan menjual LPG di Kawasan Petemon. Namun pemasukan harian tak menentu jua.
"Karena LPG saya cuma enam biji kadang laku kadang enggak," ujarnya usai menerima bantuan saat acara Bakti Sosial YSPB di Fresh One Bakery, Sabtu (14/1/2023).
Ninik mengaku senang karena menerima bantuan tersebut. Berkali-kali ia mengucapkan terima kasih kepada YSPB.
"Acaranya sangat bagus, terima kasih apalagi bagi kami yang hidup susah seperti ini," tutur Ninik.
Pengurus Surabaya Frienship Club turut membantu dalam acara pembagian Angpao untuk warga tionghoa Surabaya
Hal senada diungkapkan oleh Sin Watini, warga Petemon Barat. Bahkan ia mengungkapkan hari ini menjadi awal yang baik dan menggembirakan menyongsong Tahun Shio Kelinci Air.
"Orang bilang tahun ini nggak bagus, tapi saya nggak ini tahun yang bagus dapat rezeki," ungkap Sinwatini optimistis.
Sin Watini bercerita, ia hidup bersama saudaranya di kawasan pecinan. Ia adalah seorang ibu rumah tangga. Suaminya sudah tidak lagi bekerja dan hanya mengandalkan pemasukan seadanya.
"Jadi kami bersyukur ada acara seperti ini membantu kami agar dapat merayakan Imlek nanti," ungkap wanita paruh baya tersebut.
Kondisi perekonomian itu dibenarkan oleh Anggota YSPB sekaligus Ketua Surabaya Friendship Club (SFC) Dendy Sean Thongiratama.
Warga Tionghoa bersama Panitia dan TNI Babinsa Surabaya saat foto bersama
Menurut Dendy, tidak semua warga Tionghoa berkecukupan dan bergelimang harta. Karena faktanya masih banyak warga peranakan hidup di bawah garis kemiskinan.
Mereka adalah warga pra sejahtera yang tengah merayakan Imlek. Kebanyakan tinggal di perkampungan, pelosok dan Gedung Setan. Mereka ada yang pengangguran, driver ojek online dan bermacam pekerjaan lain.
Oleh karenanya, pada momen Imlek ini mereka ingin berbagi sedikit kebahagiaan dengan membagikan angpao. Tim YSPB melakukan survei sebelum agenda baksos berlangsung sehingga bantuan tepat sasaran. Para Anggota YSPB turun langsung membagikan angpao dan bingkisan kepada 200 orang undangan.
Di mana angpao sendiri merupakan tradisi hadiah dari orang tua kepada anak-anak yang belum menikah. Bisa juga kepada warga pra sejahtera.
Sementara itu, Ketua Bidang Sosial Yayasan Surabaya Peduli Bangsa H Awi mengungkapkan, acara ini juga menyasar enam titik lain di Surabaya dengan jumlah total penerima bantuan 1.459 orang. Mulai Romo Kalisari, Tambak Bayan, Pandegiling, Kapasan, dan Kampung Dukuh.
"Ini adalah titik kedua," kata H Awi.
Ia berharap bantuan dari Yayasan Surabaya Peduli Bangsa tersebut dapat bermanfaat meringankan biaya menjelang Imlek.(*)
