Kekeringan di Trenggalek, BPBD Jatim Beri Bantuan Air Bersih

Jurnalis: Moch Khaesar
Editor: Muhammad Faizin

31 Oktober 2024 18:21 31 Okt 2024 18:21

Thumbnail Kekeringan di Trenggalek, BPBD Jatim Beri Bantuan Air Bersih Watermark Ketik
Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto kirimkan air bersih di beberapa desa di Trenggalek, Kamis, 31 Oktober 2024. (Foto: BPBD Jatim)

KETIK, SURABAYA – Sejumlah daerah di Jawa Timur mengalami kekeringan yang membuat Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur memberikan bantuan air bersih. Bantuan air bersih ini diberikan dua desa yang ada Kabupaten Trenggalek.

"Sekitar 12 ribu liter air bersih disalurkan BPBD Jatim kepada 664 KK atau sekitar 1.858 jiwa warga terdampak kekeringan di Desa Sumberejo," ucap Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto, Kamis, 31 Oktober 2024.
"Kami juga diserahkan bantuan jerigen, tandon dengan kapasitas 1200 liter, terpal dan makanan siap saji," sambungnya.

Gatot menjelaskan saat ini Jawa Timur telah memasuki musim pancaroba. Sebagian daerah kekeringan masih berlangsung. Tapi di daerah yang lain, sudah mulai turun hujan. Bahkan, beberapa daerah sudah terdampak bencana hidrometeorologi.

"Yang mengalami musim kemarau, dimana sumber air sudah mengalami kekeringan, kita lakukan droping air bersih.  Ini kami lakukan terus selama kekeringan ini masih berlangsung," ujarnya.

Dijelaskan, sebanyak 27 kabupaten dan kota di Jatim kini telah menetapkan status siaga darurat kekeringan, termasuk Kabupaten Trenggalek. Beberapa wilayah yang terdampak kekeringan hingga akhir Oktober ini sebanyak 71 desa, tersebar di 14 Kecamatan.

Sedangkan kabupaten dengan dampak kekeringan paling parah adalah Kabupaten Bojonegoro dengan 115 titik kekeringan.

"Kita juga mengupayakan bersama Kalaksa Kabupaten Trenggalek adanya upaya-upaya lain, seperti pengeboran air, agar masalah kekeringan ini bisa teratasi, dan tidak terjadi setiap tahun," terangnya.

Kades Sumberejo Nur Hamim menyampaikan terimakasih atas bantuan air bersih yang diberikan BPBD Jatim. Ia juga berharap, adanya upaya lain yang bisa dilakukan untuk mengatasi kekeringan di desanya. "Kami bersama warga juga berharap bisa melakukan reboisasi dengan bantuan bibit tanaman dari pemerintah," terangnya.

Usai melakukan droping air bersih, Kalaksa BPBD Jatim bersama rombongan lalu meninjau jembatan di Desa Tawing Kecamatan Munjungan yang putus akibat luapan banjir. Saat ini, kondisi jembatan dengan lebar 3 meter, panjang 36 meter dan tinggi 3,5 meter ini tidak bisa difungsikan untuk lalu lintas warga.

Sebagai konsekwensinya, masyarakat harus berputar sejauh 5 Km dengan akses jalan yang lebih sempit.

Kepala Bakorwil I Madiun Heru Wahono memastikan, jembatan yang putus ini akan dilaporkan kondisinya kepada Pj Gubernur Jatim, untuk segera dilakukan perbaikan.

Perbaikan ini, menurutnya, dirasa penting, karena jembatan ini juga menjadi jembatan ekonomi bagi warga sekitar, baik untuk mengangkut hasil laut, maupun hasil pertanian.

Sementara, Kades Tawing Krinowo mengisahkan, ambrolnya jembatan ini juga menimpa pengguna motor, hingga bangkai kendaraannya masih berada di dasar sungai.

"Untungnya pengguna kendaraan ini masih bisa selamat. Kami sangat berharap, agar jembatan ini bisa segera diperbaiki. Karena jembatan ini adalah jembatan ekonomi bagi warga, " ujarnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Air bersih BPBD Jatim Kekeringan di Trenggalek trenggalek Jawa timur