KETIK, MALANG – Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang telah mencatat terjadi inflasi secara month to month sebesar 0,50 persen dan year on year 2,61 persen di Kota Malang. Komoditas beras menjadi salah satu penyumbang angka inflasi di Kota Malang.
Hal tersebut dijelaskan oleh Kepala BPS Kota Malang, Umar Sjaifudin. Umar menjelaskan naiknya harga beras telah terjadi sejak tahun 2022 lalu. Rata-rata harga pada Agustus 2022 lalu perlahan mengalami kenaikan.
"Pada Agustus 2022 perlahan beras mengalami kenaikan, dan Februari 2022 harganya masih Rp 11.000 per kilogram. Lalu pada Februari 2023 harga beras Rp 12.390 per lilogram dan merangkak naik sampai Februari 2024 ini," ujarnya, Sabtu (2/3/2024).
Kenaikan harga beras tersebut juga terjadi di tingkat petani hingga 10,66 persen dan di penggilingan naik hingga 11,39 persen.
Di Jawa Timur sendiri, harga beras di tingkat petani berada di angka Rp 8.000 dan Rp 14.000 di penggilingan. Meskipun kenaikan dari petani ke penggilingan cukup tinggi, namun tingkat kenaikan harga yang beredar di masyarakat tiak berbada jauh dengan penggilingan.
"Ini karena banyaknya pengendalian inflasi yang dilakukan oleh Pemda, terutama Pemkot Malang. Dengan adanya mungkin Warung Tekan Inflasi, Pasar Murah dan sebagainya, kenaikan harga beras di tingkat konsumen tidak setinggi di tingkat petani maupun penggilingan," lanjutnya.
Sebelumnya, Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang telah berkali-kali melakukan Operasi Pasar Murah di lima kecamatan di Kota Malang.
Kepala Diskopindag Kota Malang, Eko Sri Yuliadi menjelaskan operasi pasar murah tersebut salah satunya untuk mengendalikan inflasi dan stabilisasi harga kebutuhan pokok, termasuk beras.
"Kegiatan Pasar Murah adalah upaya kita mengendalikan inflasi dan menjaga stabilitas harga bahan pokok. Tentunya juga memenuhi kebutuhan masyarakat Kota Malang," ujar Eko.
Pada Operasi Pasar Murah yang dilakukan dari 20-26 Februari 2024 lalu, sebanyak 9.500 paket sembako telah didistribusikan kepada masyarakat.
Masyarakat pun dapat menebusnya dengan harga Rp 100.000 untuk mendapatkan satu paket sembako.
"Jumlah paket yang kita sediakan ada 9500 paket, akan dodostribusikan seharga Rp 100.000. Dalam satu paket itu berisi 5 kg beras, 1 liter minyak goreng, gula pasir, bawang merah, dan bawang putih maaing-masing 1 kg," sebutnya. (*)