KETIK, MALANG – Mahasiswa Universitas Islam Malang (Unisma) berhasil mengembangkan inovasi mesin pasteurisasi telur. Inovasi ini ditujukan untuk mendukung ketahanan pangan dan telah meraih juara pertama dalam kompetisi yang diselenggarakan oleh Telkom University di bidang Kerawanan Pangan.
Inovasi “Photovoltaic Egg Pasteurizer with Pulse Electric Field” itu memanfaatkan kejutan listrik bertenaga surya. Melalui teknologi tersebut dapat memperpanjang masa simpan telur.
Nizhamuddin Mufid Azzuhri, ketua tim, menjelaskan bahwa inovasi mereka mampu menekan jumlah mikroba patogen. Ini menjadi solusi bagi peternak dan pedagang di Desa Ganjaran, Gondanglegi, Malang.
“Melalui inovasi ini, kami ingin berkontribusi langsung dalam upaya ketahanan pangan dan pencegahan stunting di Indonesia,” ujarnya, Rabu, 21 Mei 2025.
Inovasi garapan Nuzham bersama Usamah Prawira Yuda dan Asri Octaviana mendapatkan sorotan dan dukungan dari Lembaga Pengembangan Kewirausahaan dan Inkubator Bisnis (LPKIB) Unisma.
Kepala Pusat Inkubator Bisnis Unisma, Brahmadhita Pratama Mahardhika, menjelaskan tim mahasiswa akan mendapatkan pendampingan untuk mengembangkan inovasi. Menurutnya inovasi tersebut harus dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan. Mengingat besarnya manfaat yang dapat dirasakan oleh masyarakat berkat karya para mahasiswa Unisma itu.
“Inovasi harus memberi manfaat nyata bagi masyarakat. Kami akan terus mendampingi para tenant hingga mandiri secara bisnis, termasuk dalam kompetisi hibah nasional dan internasional,” ujarnya.
Pencapaian tim Unisma patut diacungi jempol. Dari 165 tim yang berkompetisi, mereka berhasil melewati seleksi ketat, menembus 20 besar, dan akhirnya meraih juara pertama.
Atas prestasi ini, tim Unisma berhak mendapatkan pendanaan dan hadiah senilai total Rp67 juta.(*)
