KETIK, TRENGGALEK – Komisi II DPRD Kabupaten Trenggalek telah melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke beberapa pasar plat merah yang tersebar di sejumlah kecamatan.
Dari hasil sidak tersebut, ditemukan beberapa pasar milik Pemkab yang kiosnya banyak yang kosong atau tidak ditempati oleh pedagang. Para pedagang enggan menempati, misal di Pasar Panggul.
"Kemarin kita melakukan sidak, ternyata pedagang-pedagang itu tidak mau menempati pasar yang sudah disediakan Pemkab. Mereka memilih berjualan di pinggir jalan," kata Mugianto, Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Trenggalek, Kamis,16 Januari 2025.
Oleh karena itu, Mugianto meminta kepada Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan (Komindag) atau yang ditugasi untuk menertibkan pedagang-pedagang tersebut agar masuk dan menempati kios pasar yang sudah disediakan.
"Ini artinya Diskomindag harus bekerja sama dengan Satpol PP dan pihak-pihak terkait. Pendeknya Pemkab harus libatkan semua unsur untuk menertipkan para pedagang," imbuhnya.
Politisi senior Partai Demokrat ini menyebut para pedagang tidak tertib untuk menempati kios-kios pasar yang sudah disediakan.
Ia juga menyampaikan, pun demikian di Pasar PON yang masih belum mendapatkan retribusi dari pemilik atau pedagang.
"Tadi Komisi II dalam rapat kerja sudah menyarankan kepada Diskomindag untuk melakukan langkah-langkah strategis. Artinya, pedagang harus berjualan di pasar, jangan berjualan di tepi-tepi jalan," tukasnya.
Mugianto menegaskan, banyaknya pedagang yang berjualan di tepi jalan, selain mengganggu lalu lintas juga pasar kelihatan kumuh.
"Bayangkan kalau hujan para pedagang yang berjualan di tepi jalan kan kehujanan. Sangat disayangkan sekali. Jadi harus ada langkah strategis dari Pemkab, "tutupnya (*)
