Makan Manis saat Lebaran, Waspadai Penyakit Glikosuria

Jurnalis: Moch Khaesar
Editor: Marno

21 April 2023 16:00 21 Apr 2023 16:00

Thumbnail Makan Manis saat Lebaran, Waspadai Penyakit Glikosuria Watermark Ketik
Ilustrasi Glikosuria. (Foto : Hallo Sehat)

KETIK, JAKARTA – Dalam perayaan Hari Raya Idul Fitri tidak jarang sajian makanan mengandung gula yang tinggi. Hal ini yang harus diwaspadai yaitu glikosuria.

 Apa itu glikosuria? Dalam urine mengandung air, urea, asam urat, amoniak, kreatinin, garam, dan zat lain yang dibuang dari tubuh. Namun, urine beberapa orang bisa mengandung gula yang dikenal dengan glikosuria. 

Normalnya ginjal akan menyerap gula kembali ke pembuluh darah, bukan dikeluarkan melalui urine. Kondisi ini sering kali terjadi jika seseorang memiliki kadar glukosa dalam darah yang tinggi atau disebut juga hiperglikemia. 

Umumnya, gejala akan bergantung pada penyebabnya dan tidak selalu ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah. Bahkan, glikosuria ginjal bisa menunjukkan hasil negatif pada kadar gula darah tetapi justru positif pada urine. Kebanyakan orang dengan kondisi ini tidak mengalami gejala apapun.

Namun, jika glikosuria disebabkan kadar gula darah yang tinggi diabetes, berikut ini gejalanya:
1. Terus haus atau mengalami dehidrasi.
2. Mudah lapar.
3. Buang air kecil lebih sering, dan kadang tidak bisa ditahan.

Namun, jika kondisi tersebut merupakan tanda dari diabetes tipe 2, Anda mungkin juga mengalami gejala berikut ini:
1. Penurunan berat badan secara drastis.
2. Kelelahan.
3. Penglihatan terganggu.
4. Luka yang tidak sembuh-sembuh.
5. Kulit menjadi gelap di lipatan leher, ketiak, dan lainnya.

Berikut berbagai penyebab adanya glukosa pada urine yang mungkin terjadi.
1. Diabetes Melitus. 
Terjadi karena kurangnya hormon insulin dalam darah meningkatkan kadar glukosa. Bila ada terlalu banyak glukosa dalam darah, ginjal tidak dapat menyerap kembali gula tersebut ke dalam aliran darah, sehingga sebagian akan dikeluarkan melalui urine.


2. Diabetes Gestasional. 
Kondisi gula darah tinggi di atas normal pada masa kehamilan.


3. Diet Tinggi Gula. 
Diet ini mengarah pada konsumsi makanan dan minuman manis yang terlalu sering.


4. Kondisi Hiperglikemia. 
Kondisi gula darah tinggi yang disebabkan kondisi medis lain selain diabetes melitus, misalnya sirosis hati, hipertiroidisme, sindrom Cushing.


5. Renal Glikosuria. 
Suatu kondisi yang sangat jarang di mana terjadi mutasi genetik sehingga ginjal mengeluarkan gula secara berlebih.


6. Penyebab Lain. 
Penggunaan obat diabetes tertentu, misalnya empagliflozin, dapagliflozin, yang memang bekerja dengan mengeluarkan glukosa melalui urine. (*) 

Tombol Google News

Tags:

mudik lebaran kesehatan sehat