KETIK, SURABAYA – Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menargetkan peningkatan ekspor UMKM sebesar 7,1% pada 2025. Pemerintah terus menggenjot program pendampingan agar semakin banyak UMKM yang dapat menembus pasar ekspor.
Salah satunya usaha pendampingan, yakni pendampingan desain produk dan mengikutsertakan UMKM pada berbagai kegiatan pameran.
"Tahun depan kita target 7,1 persen sampai nantinya bertahap meningkat hingga 9 persen. Kita berikan berbagai pendampingan agar produk UMKM dapat ekspor," ujarnya, Selasa 3 Desember 2024.
Dijelaskannya, UMKM telah menyumbang sekitar 60,51% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. Belum lagi penyerapan tenaga kerja hampir 97% dari total tenaga kerja di Indonesia.
Penguatan UMKM menjadi bagian dari fokus pemerintah saat ini. Penguatan UMKM dilakukan melalui tiga tahapan, tahap pertama adalah meningkatkan kualitas UMKM agar bisa bersaing di pasar, setelah itu perluasan pasar ekspor dengan menambah pasar baru di luar negeri dan terakhir adalah bagaimana membuat semakin banyak UMKM agar bisa ekspor produknya ke luar negeri.
"Bagaimana UMKM kita ini memiliki daya saing kemudian setelah produknya bagus ada pendampingan, dan kita kerja sama dengan agregator dan juga pembina UMKM lainnya," jelasnya.
Budi menambahkan tidak hanya fokus pada pasar ekspor, pihaknya juga berusaha memperkuat persaingan produk UMKM di pasar domestik melalui kerja sama dengan retail dan marketplace agar mau menjual dan mempromosikan produk UMKM.
"Ini sudah berjalan kita sudah bekerja sama dengan beberapa retail modern untuk menjual produk dalam negeri," tambahnya.
"Ini kesempatan bagi kita semua dimana UMKM, pemerintah dan masyarakat bekerja sama untuk meningkatkan ekspor UMKM," imbuhnya.