KETIK, ACEH BARAT DAYA – Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Aceh, dinilai belum menunjukkan motivasi kerja sejak pelantikan bupati dan wakil bupati periode 2025-2030.
Hal tersebut disampaikan Bupati Abdya, Dr Safaruddin dalam sambutan acara Kick Off Meeting Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Abdya tahun 2025-2029 di Aula Dikila Kantor Bappeda Abdya, Kamis, 26 Maret 2025.
"Saya melihat sejak saya dan Bang Zaman Akli dilantik sebagai kepala dan wakil kepala daerah beberapa waktu lalu, sampai hari ini kami menerima laporan bahwa bapak, ibu di segenap SKPK belum menunjukkan motivasi bekerja dan punya pemimpin baru," kata Safaruddin.
Bupati yang dilantik pada 16 Februari 2025 itu mengaku heran dengan sikap yang dilakukan oleh ASN. Bahkan dia juga sempat bertanya tentang faktor penyebabnya yang diduga karena faktor politik Pilkada 2024.
"Karena biasanya, setiap lima tahunan akan terjadi rotasi besar-besaran, perombakan besar-besaran, ini mungkin yang membuat motivasi bapak, ibu menjadi menurun," tanya Safaruddin.
Pada kesempatan itu, Safaruddin mengingatkan, bahwa sebagai abdi negara dan masyarakat, ASN di manapun dan kapanpun harus bersedia bekerja.
"Saya juga merasakan bahwa semangat saya itu tidak diikuti oleh bapak, ibu sekalian. Saya ingin lari cepat dengan orang-orang yang tepat. Saya ingin punya motivasi yang satu, kalau kita lihat potensi daerah, mustahil mimpi kita untuk mengubah wajah demokrasi kita, tata kelola pemerintahan kita dengan semangat yang biasa-biasa saja," tegasnya.
Ia menyebutkan, kemampuan daerah tidak cukup untuk menopang dari banyaknya keluhan, aspirasi, dan ketimpangan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat.
"Ini menjadi harapan besar bagi saya kepada bapak, ibu sekalian terutama sekali kepada perangkat daerah yang mengelola tata kelola pemerintahan Abdya," ujarnya.
Safaruddin menegaskan, persoalan politik sudah selesai, bupati terpilihnya sudah ada. Jadi, tidak ada lagi yang kalah atau menang, apalagi semangat dari ASN adalah netralitas.
"Jangan dikatakan Safaruddin punya slogan bahwa dia tidak dendam, tapi tidak lupa. Hari ini saya tambahkan lagi, amalan itu sesuai dengan perbuatan yang dikerjakan. Jadi hari ini saya sampaikan, saya bukan lagi pemimpin politik tapi pemimpin pemerintahan dan seluruh masyarakat Abdya," ucapnya.
Sebagai bupati terpilih dan telah dilantik, Safaruddin meminta agar bersinergi dalam membangun Kabupaten Abdya. Jika ada para kepala SKPK dan Camat sudah merasa tidak nyaman, maka dipersilahkan untuk mundur.
"Perlu bapak, ibu pahami, saya tidak akan semena-mena menggunakan kekuasaan politik di tangan saya, maka tolong enam bulan ini, saya masih berikan waktu ke bapak, ibu sekalian untuk sama-sama kita berkerja," kata Safaruddin.
Menurutnya, proses dari tata kelola birokrasi ini harus jelas, meu-agam, dan harus menjadi kesatria.
"Kalau bersedia, ayo sama-sama kita bekerja, tidak mungkin saya memimpin di gerbong yang kira-kira perangkatnya itu membuat kebocoran-kebocoran," ujarnya.
Safaruddin memastikan, sampai hari ini ia terus memberikan kenyamanan, bahkan setiap kepala dinas ia panggil tidak pernah di tekan, apalagi meminta yang macam-macam.
"Saya ingin membuat kenyamanan bapak, ibu sekalian. Maka saya ingatkan lagi bahwa tata kelola birokrasi ini harus bersinergi, sama-sama, dan saling menjaga kekompakan," pungkas Safaruddin. (*)