KETIK, PACITAN – Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) seharusnya Pacitan sudah memasuki musim kemarau, namun kenyataannya hujan justru mengguyur wilayah ini dalam dua hari terakhir
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan mengungkapkan penyebabnya.
"Ada gangguan atmosfer," papar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Pacitan, Radite Suryo Anggoro, Rabu, 7 Mei 2025.
Radite menegaskan, sesuai rilis BMKG, Pacitan saat ini sudah memasuki musim kemarau. Namun, fenomena hujan yang masih terjadi baru-baru ini disebabkan oleh dinamika atmosfer yang belum stabil di awal kemarau.
"Kalau sesuai rilis BMKG, dasarian pertama di bulan Mei, Pacitan memasuki musim kemarau. Tapi, karena ini juga baru mulai awal musim kemarau, ada beberapa gangguan dinamika atmosfer yang mempengaruhi," tambahnya.
Pun, dia menyebut, potensi cuaca ekstrem tetap ada. "Tetap waspada," pintanya.
Terkait kesiagaan BPBD saat ini, Radite mengungkapkan pihaknya tetap bersiap untuk segala kemungkinan, baik menghadapi potensi kekeringan maupun bencana lain yang dapat terjadi di musim kemarau.
"Pada dasarnya kita selalu siap siaga selama 24 jam, baik itu antisipasi musim penghujan maupun kemarau," jelas Radite.
Radite menambahkan, untuk musim kemarau, BPBD juga mulai menyiapkan beberapa kendaraan tangki maupun personilnya. Pun mulai memetakan beberapa wilayah yang biasanya membutuhkan droping air.
"Karena ini baru awal musim kemarau, kita baru tahap awal persiapan," imbuhnya.
BPBD Pacitan pun terus berkoordinasi dengan BMKG untuk memantau perkembangan cuaca ekstrem dan potensi bencana lainnya, termasuk kesiapan mitigasi menghadapi ancaman kekeringan di sejumlah wilayah rawan di Pacitan.
"Imbauannya, masyarakat tolng berhati-hati apabila ada perubahan cuaca secara signifikan, harus mulai berhemat dalam penggunaan air. Harus menyiapkan diri di awal musim kemarau ini," tutupnya. (*)