KETIK, PACITAN – Pasar tradisional di Kabupaten Pacitan akan segera bertransformasi menuju digitalisasi.
Dinas Perdagangan dan Ketenagakerjaan (Disdagnaker) Pacitan telah menginisiasi pembentukan tim khusus lintas sektor untuk merancang roadmap digitalisasi pasar tersebut.
Rapat koordinasi pembentukan tim dilaksanakan di Ruang Rapat Disdagnaker Pacitan pada Rabu, 7 Mei 2025.
Kepala Disdagnaker Pacitan, Acep Suherman, menuturkan bahwa tim tersebut ditargetkan terbentuk dalam waktu sepekan dan akan melibatkan elemen pemerintah, pelaku pasar, serta organisasi kepemudaan seperti Karang Taruna dan PMII Pacitan.
“Kami ingin memastikan proses digitalisasi ini tidak hanya sekadar wacana. Tim khusus akan bekerja intensif untuk menyusun langkah-langkah konkret agar sejumlah pasar di wilayah kota Pacitan lebih modern dan relevan di era digital,” ungkap Acep.
Acep menjelaskan bahwa fokus tim tersebut akan mencakup pembinaan terhadap pedagang agar mampu beradaptasi dengan sistem digital, termasuk memberikan pelatihan kepada generasi penerus pedagang agar dapat berjualan secara online.
Selain itu, tim juga akan merumuskan peran admin pasar yang bertugas mengelola media sosial seperti Facebook, Instagram dan TikTok untuk mempromosikan dagangan secara konsisten.
"Admin tersebut nantinya akan didampingi dan dilatih dalam kurun waktu tertentu agar mampu bekerja secara mandiri," ungkapnya.
Tidak hanya itu, Acep juga mengungkapkan bahwa akan ada layanan kurir yang bertugas mengantarkan barang dagangan dari pedagang kepada konsumen dengan sistem upah tertentu.
"Kurir ini akan menjadi salah satu elemen penting untuk memastikan transaksi digital dapat berjalan lancar dan efisien," jelasnya.
Sebagai pengusul rekomendasi sebelumnya kepada pemerintah daerah, PMII Pacitan mengatakan siap mendukung pelaksanaan digitalisasi tersebut, termasuk usulan rebranding pasar tradisional agar lebih menarik bagi khalayak ramai.
Sekretaris Cabang PMII Pacitan, Heri Nur Cahyono, berharap digitalisasi pasar dapat segera direalisasikan. Menurutnya, kondisi pedagang tradisional, terutama pedagang pakaian, semakin terjepit akibat penurunan pendapatan yang terus terjadi setiap hari.
"Semoga saja segera terlaksana, dan ekonomi para pedagang yang mengeluhkan penurunan omzet dapat kembali bangkit," tutupnya berpinta.
Pembentukan tim khusus ini diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk merealisasikan digitalisasi pasar, sekaligus mengoptimalkan potensi ekonomi lokal melalui platform digital. (*)