Pelaku Ekraf Beberkan Strategi Ramaikan Pasar Induk Among Tani Kota Batu

Jurnalis: Sholeh
Editor: Gumilang

31 Januari 2024 14:30 31 Jan 2024 14:30

Thumbnail Pelaku Ekraf Beberkan Strategi Ramaikan Pasar Induk Among Tani Kota Batu Watermark Ketik
Suasana pasar Induk Among Tani Kota Batu. (Foto: Sholeh/ketik.co.id)

KETIK, BATU – Pelaku Ekonomi Kreatif (Ekraf) Kota Batu, sekaligus Pengurus pusat Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (GEKRAFS) Tamsil Ainnur Rizal membagikan strategi agar Pasar Induk Among Tani Kota Batu ramai 24 jam.

Menurutnya, Pasar Induk Among Tani tidak hanya  sekedar menjadi pasar. Dimana hanya sekedar menjadi tempat transaksi penjual dan pembeli. Namun Pasar Induk Among Tani bisa disulap menjadi destinasi wisata yang ramai seperti pasar-pasar wisata di luar negeri.

"Kita adalah kota wisata, berarti kita juga harus menjadikan Pasar Among Tani ini adalah sebuah destinasi. Artinya apa, ada sesuatu yang menarik orang untuk datang ke situ, tidak sekedar akan datang untuk berbelanja," kata pria yang akrab disapa Rizal itu, Rabu (31/1/2024).

Rizal mencontohkan, salah satu pasar wisata yang mendunia saat ini adalah Asiatique The Riverfront  yang berada di Thailand. Pasar wisata tersebut mengangkat konsep pasar sekaligus taman ( Market & Park). Salah satu ikon di pasar tersebut adalah Gondola yang tinggi menjulang sebagai ikon yang dicari oleh para pengunjung yang datang.

"Untuk mengangkat Pasar Induk Among Tani juga dibutuhkan sebuah Ikon seperti itu. Kita bisa melihat keindahan Kota Batu dari Pasar Induk, misalnya demikian, atau ikon lain yang tidak kalah menarik," jelasnya.

Foto Pengurus DPP Gekrafs dan Pelaku Ekraf Kota Batu, Tamsil Ainnur Rizal. (Foto: dok. Rizal)Pengurus DPP Gekrafs dan Pelaku Ekraf Kota Batu, Tamsil Ainnur Rizal. (Foto: dok. Rizal)

Rizal menyambut baik rencana Pemkot Batu untuk yang akan menjadikan kawasan Pasar Induk Among Tani sebagai tempat transit kendaraan wisata. Ia menilai hal itu adalah ide yang menarik. Bus - bus yang masuk dari berbagai daerah bisa singgah di pasar untuk transit sebelum berkunjung ke obyek wisata. 

"Dengan begitu PKL atau Kios-kios di pasar akan selalu hidup dan strategi ini bisa menjadi salah satu cara meramaikan pasar serta memberdayakan pedagang pasar. Otomatis itu akan juga membuat Pasar Induk Among Tani akan ramai mulai pagi sampai pagi lagi," urainya.

Selain itu, menurut Rizal, agar tidak terkesan monoton, maka tanda pengenal dari tiap - tiap toko bisa dibuat lebih menarik. Pemkot Batu bisa memanfaatkan program Corporate Sosial Responsibility (CSR) dari pihak swasta untuk mewujudkan hal tersebut.

"Sehingga akan nampak lebih tertata rapi dan lebih menarik pengunjung maupun wisatawan yang ingin masuk," tambah Ketua Departemen Pariwisata BPP-HIPMI tersebut.

Lebih lanjut, Rizal mengemukakan, bila mana konsep tersebut sudah bisa diwujudkan, pemerintah bisa mendatangkan para Influencer untuk mengangkat promosi Pasar Induk Among Tani melalui media sosial.

Dengan efektifitas media sosial melalui para konten kreator ini juga akan membuat Pasar Among Tani akan lebih tersohor. "Media Sosial dan smartphone itu sudah menjadi habbit setiap orang, dan cara promosi seperti ini efektif," pungkasnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Kota Batu Pasar Induk Among Tani Ekraf