KETIK, SIDOARJO – Figur para wakil rakyat baru bakal mewarnai perjalanan pemerintahan Kabupaten Sidoarjo. Lima tahun mendatang, 19 di antara 50 legislator terpilih DPRD Sidoarjo itu merupakan wajah baru. Mereka siap berkiprah setelah menjalani pengambilan sumpah. Ada yang lucu.
Pelantikan 50 anggota DPRD Sidoarjo periode 2024-2029 itu berlangsung pada Rabu (21/8/2024). Mereka menjalani pengambilan sumpah yang dipimpin oleh Ketua Pengadilan Negeri Sidoarjo Sri Sulastri SH MH di Ruang Paripurna DPRD Sidoarjo.
Sebelum pengambilan sumpah 50 anggota DPRD hasil Pileg 2024, dibacakan pemberhentian 50 anggota hasil Pileg 2019. Sebagian anggota lama hadir meski tidak terpilih lagi. Di antaranya, legislator Partai Nasdem Nur Hendriyati Ningsih dan Aditya Nindyatman (PKS).
Bu Nur (sapaan Nur Hendriyati) terlihat tatag. Dia mengucapkan selamat kepada para anggota DPRD baru. Berbincang renyah dengan bekas koleganya. Seperti saat masih sama-sama menjadi anggota DPRD. Nur Hendriyati juga foto-foto bareng. Tetap saling tersenyum lepas.
Begitu pula Aditya Nindyatman yang pada Pileg 2024 lalu tidak terpilih sebagai caleg DPRD Jatim. Dia duduk di antara sesama anggota DPRD dari Partai Keadilan Sejahtera. Aditya pun mengucapkan selamat kepada para koleganya. Juga kepada legislator-legislator terpilih dari partai-partai lain. Di antaranya, Abdillah Nasih (PKB) dan Bangun Winarso (PAN). Koleganya di Komisi D DPRD Sidoarjo.
Namun, ada pula anggota DPRD lama yang memilih tidak hadir. Mereka sudah tidak terpilih lagi. Misalnya, Setiyowati dari PKB, M. Sochib dari Nasdem, Wisnu Pradono dari PDIP, serta Widagdo dan Mimik Idayana dari Partai Gerindra. Karena itu, sebelum diberhentikan, kursi mereka telah kosong.
Pemberhentian anggota DPRD Sidoarjo periode 2019-2024 dilanjutkan dengan pengambilan sumpah 50 anggota DPRD Sidoarjo masa bakti 2024-2029. Mereka tercatat berjumlah 31 orang petahana dan 19 legislator anyar. Senyum para legislator lama ini merekah. Mereka bungah. Sebagian saling gojlok. Di antaranya, Sudjalil dari PDIP, Sullamul Hadi Nurmawan (Gus Wawan) dan Dhamroni Chudlori dari PKB, M. Nizar dari Partai Golkar, dan lain-lain. Suasana bahagia.
Para anggota PKB menggojlok Atok Ashari. Dia disebut sebagai legislator ”mualaf”. Sebab, politikus asal Kecamatan Wonoayu itu memutuskan ”hijrah” dari PKS ke PKB. Begitu Atok Ashari muncul di pintu ruang paripurna, seketika tepuk tangan bergema. Semua menoleh ke belakang.
Atok sadar dirinya menjadi pusat perhatian. Dia kemudian berjalan melipir lewat sisi barat hadirin. Lalu duduk di bagian tengah. Namun, para anggota PKB tidak tinggal diam. Mereka lantas menjemput Atok ke kursinya.
”Ayo Sampeyan kan ’mualaf’. Pamit dulu ke PKS,” ujar mereka.
Gus Wawan dan Dhamroni Chudlori menarik tangan Atok. Dia tetap tidak mau. Tangannnya ditarik-tarik. Namun, Atok bersikukuh menolak. Legislator PKS Denny Haryanto pun terlihat mendatanginya. Abdillah Nasih (sekretaris DPC PKB Sidoarjo dan Ketua Fraksi PKB di DPRD) bahkan turun tangan.
Mereka pun menggeret Atok ke tempat duduk para legislator dari PKS. Atok menyerah. Dia akhirnya menurut. Digeret ramai-ramai untuk bersalaman dengan para legislator dari PKS yang berjumlah tiga orang. Jadilah Atok Ashari resmi pamit jadi ”mualaf”. Tawa meledak. Tepuk tangan meriah. Atok kini disumpah sebagai legislator PKB. Bukan PKS lagi.
Atok Ashari (dua dari kiri) hendak digeret Dhamroni Chudlori dan Gus Wawan hingga dijemput Abdillah Nasih (sekretaris PKB Sidoarjo) dan Denny Haryanto (ketua PKS Sidoarjo) untuk pamitan dari PKS ke PKB. (Foto: Fathur Roziq/Ketik.co.id)
Pengambilan sumpah selesai. Berikutnya adalah penyerahan posisi pimpinan lama DPRD Sidoarjo ke pimpinan sementara. Ketua DPRD Sidoarjo (2019—2024) H Usman MKes menyerahkan palu. Begitu pula Wakil Ketua H Kayan, Bambang Riyoko, dan Emir Firdaus.
Posisi mereka digantikan dua pimpinan sementara. Masing-masing Ketua Sementara DPRD Sidoarjo Abdillah Nasih dan Wakil Ketua Sementara Suyarno. Merekalah yang akan memimpin rapat-rapat sementara DPRD Sidoarjo sebelum terpilih pimpinan DPRD baru.
Sebagai pimpinan sementara DPRD Sidoarjo, Abdillah Nasih mengatakan segera melakukan rapat-rapat pembentukan alat kelengkapan dewan (AKD) dan penyusunan tata tertib anggota DPRD Sidoarjo periode 2024-2029.
”Kami menarget 1 bulan ini bisa. Insya Allah selesai pembentukan AKD dan tatib," kata Cak Nasih, panggilan Abdillah Nasih, setelah proses pengambilan sumpah Rabu (21/8/2024).
Pimpinan sementara DPRD Sidoarjo juga akan berkoordinasi dengan para pimpinan partai politik di Sidoarjo untuk pembentukan fraksi-fraksi. Pembentukan fraksi merupakan wewenang pimpinan partai.
”Mohon doanya semoga semua berjalan dengan lancar,” ungkapnya.
Sudjalil menunjukkan formulir kredit Bank Jatim yang bikin ngakak Bangun Winarso dan Riki Wardoyo. (Foto: Fathur Roziq/Ketik.co.id)
Nah, ternyata selera humor para legislator DPRD Sidoarjo memang bukan kaleng-kaleng. Terutama, legislator PDIP Sudjalil. Sedang asyik-asyiknya para legislator saling memberikan ucapan selamat. Sudjalil muter-muter ruang paripurna sambil membawa lembaran kertas.
”Bank Jatim… Bank Jatim…,” ucapnya sambil menunjukkan kertas itu kepada para koleganya. Tentu gaya lucu Sudjalil itu mengundang tawa hadirin. Legislator PAN Bangun Winarso yang jarang tertawa lepas pun sampai ngakak. Begitu pula legislator baru PAN Roki Wardoyo.
”Monggo yang berminat. Formulirnya ada di saya,” ujar Sudjalil dengan gayanya yang khas, disambut tawa gerrrrrrr anggota lain.
Ternyata kertas itu adalah lembaran penawaran kredit dari marketing-marketing-cantik Bank Jatim. Biasanya tawaran pinjaman diberikan dengan jaminan SK. Plafon kreditnya bisa mencapai Rp 500 juta. Marketing Bank Jatim itu sudah standy by menunggu calon nasabah. Sejak acara belum dimulai sampai pengambilan sumpah para wakil rakyat selesai. (*)