KETIK, SURABAYA – Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendorong pemerintah desa (pemdes) untuk terus mengembangkan potensi ekonomi yang ada di wilayahnya masing-masing. Bahkan, produk desa yang memiliki kelayakan, didorong untuk ekspor ke pasar internasional.
"Kita mendorong hasil produk desa untuk dikirim ke luar negeri. Dan hari ini, dana ekspor dari barang yang dikirim mencapai USD98.398 atau setara Rp 1,58 milyar," terang Pj Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, saat berbicara di Festival Ekspor Jatim 2024, Rabu (7/8/2024).
Adhy menilai, jumlah dana yang berputar untuk ekspor saat ini sangat besar. Ia menyebut hal itu sebagai sebuah prestasi tersendiri, terutama karena sebagian produk yang diekspor berasal dari program desa devisa di Jatim.
"Ini menjadi contoh bagi desa lain bahwa produk kita bisa menembus pasar internasional," kata Adhy.
Beberapa produk yang diekspor dalam acara ini diantarnya adalah biskuit tujuan Thailand senilai USD 8.274,20; kemudian arang sekam tujuan Korea Selatan senilai USD 30.000. Juga ada produk kerajinan rotan tujuan Jepang senilai USD 16.200; tanaman anggrek tujuan Amerika Serikat senilai USD 6.541, serta produk coklat rempah tujuan Jepang dengan nilai ekspor USD 37.500
Menurut Adhy, kegiatan ini merupakan ekspor lanjutan yang membuka peluang lebih besar di masa depan. Dengan kegiatan ini dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Jatim.
"Kinerja ekspor yang meningkat sebesar 20,6 persen telah membantu mengoreksi neraca perdagangan kami," ucapnya.
Berdasarkan data statistik menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Jawa Timur pada triwulan I meningkat dari 4,81 persen menjadi 4,89 persen, salah satunya berkat kenaikan nilai ekspor.
Adhy juga menambahkan bahwa pihaknya terus berupaya meningkatkan jumlah ekspor ke luar negeri, termasuk melalui misi dagang dan pameran internasional.
Selaras dengan itu, ditemui pada kegiatan yang sama, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jatim, Iwan, menjelaskan bahwa Festival Ekspor ini merupakan hasil kolaborasi antara Pemprov Jatim dan Kementerian Keuangan. "Kami berkolaborasi dengan Kemenkeu untuk mendorong neraca perdagangan dan pertumbuhan ekonomi di Jatim," kata Iwan.
Menurut Iwan, dengan adanya Festival Ekspor Jatim 2024 menjadi momentum penting dalam memperkuat perekonomian daerah melalui peningkatan ekspor. "Kegiatan ini juga sekaligus membuka peluang lebih besar bagi produk-produk lokal untuk bersaing di pasar internasional," pungkasnya. (*)