Anak muda mesti mengambil peran sentral dalam berbagai bidang dalam membangun bangsa dan negara, khususnya pada sektor pariwisata (Hiryanto, Wibawa & Rohadi, 2015). Hal ini disadari bahwa pemuda sebagai bagian dari masyarakat lokal pastinya harus diikutsertakan dalam pengembangan pariwisata yang akan memberikan manfaat dan kemaslahatan kehidupan (Swasono, 2013).
Dengan begitu, peran konkret pemuda dalam pengembangan pariwisata sangat penting, karena mereka dapat memberikan penjelasan mengenai potensi dan keunikan yang dimiliki Indonesia saat ini dalam memajukan perekonomian masyarakat serta bertanggung jawab dalam menjaga eksistensi kearifan lokal yang ada.
Potensi pariwisata yang dimiliki Indonesia jika dikembangkan dengan baik akan mampu meningkatkan perekonomian dan mengurangi kemiskinan masyarakat. Karena itu, pemerintah di seluruh kabupaten/ kota dan provinsi harus mengembangkan sektor wisata tersebut. Sebab, berkembangnya sektor pariwisata secara otomatis akan menggerakan roda usaha di dalamnya sehingga menciptakan efek ekonomi multi ganda.
Selain itu, pertumbuhan pariwisata dapat meningkatkan pertumbuhan lapangan kerja, pertumbuhan ekonomi, dan bermanfaat bagi masyarakat miskin. Semua itu akan tercapai jika potensi wisata yang ada dapat dikelolah dengan baik.
Dalam pengembangan pariwisata pemuda harus mengambil peran penting di dalamnya, salah satunya dalam melakukan promosi pariwisata. Menurut Gitosudarmo (2000), promosi adalah kegiatan dengan tujuan mempengaruhi konsumen agar dapat mengetahui produk yang ditawarkan oleh perusahaan dan kemudian membeli produk tersebut.
Kegiatan promosi dalam perusahaan adalah salah satu kegiatan yang terpenting untuk meyakinkan konsumen kepada produk yang ditawarkan dan juga kegiatan promosi dapat menentukan keberhasilan perusahaan dalam persaingan dengan melakukan.
Bauran promosi yakni periklanan (advertising), penjualan perseorangan (personal selling), promosi penjualan (sales promotion), hubungan masyarakat (public relation) dan pemasaran langsung (direct marketing).
Promosi merupakan suatu cara yang dapat dilakukan karena berinteraksi secara langsung dengan wisatawan. Interaksi yang terjadi berupa komunikasi dengan wisatawan untuk memberikan informasi maupun mempengaruhi wisatawan agar mengunjungi objek wisata.
Peningkatan wisatawan yang berkunjung tidak terlepas dari strategi promosi yang dilakukan pengelola objek wisata dengan melalui bauran periklanan berbagai media. Pengelola objek wisata tersebut termasuk Dinas Pariwisata yang dimana merupakan instansi pemerintahan dengan peran menaungi pariwisata di suatu daerah.
Anak muda memegang peran penting dalam pengembangan dan menggerakan desa wisata. Pemuda harus memiliki energi, positif serta kreativitas dan semangat dalam pengembangan pariwisata di Indonesia, dalam memajukan industri pariwisata dan mendorong pertumbuhan ekonomi secara nasional.
Berikut beberapa peran konkret yang harus dimainkan anak muda dalam menggerakkan desa wisata:
Pertama, konservasi alam dan budaya, pemuda harus melestarikan kekayaan alam dan budaya yang dimiliki Indonesia melalui program pelestarian lingkungan, reboisasi, serta kegiatan pembersihan lingkungan untuk menjaga kelestarian alam.
Kedua, pemasaran dan promosi, pemuda menjadi agen pembuat konten digital yang aktif dalam mempromosikan desa wisata seperti membagikan informasi, foto, dan cerita menarik tentang destinasi wisata, sehingga meningkatkan eksposur dan daya tarik pariwisata di mata dunia.
Ketiga, pengembangan produk wisata, pemuda harus terlibat aktif dalam pengembangan produk wisata yang menarik dan berkesan dalam hal-hal seperti agrowisata, homestay, kerajinan lokal, kuliner khas daerah, serta berbagai kegiatan wisata petualangan atau ekowisata.
Keempat, pelatihan dan pendidikan, terkait pelayanan wisata, manajemen usaha pariwisata, serta pengembangan keterampilan lain yang diperlukan.
Melibatkan pemuda dalam menggerakan pariwisata akan membawa banyak manfaat bagi perkembangan pariwisata di mata dunia. Dukungan penuh dari pemerintah dan pemangku kepentingan akan memberikan pendampingan dan pelatihan kepada pemuda untuk membantu mereka dalam memainkan peran yang efektif dalam mengembangkan pariwisata.
*) Vivin Alwan, S.E merupakan Ketua Umum Wanita Indonesia Pemerhati Pariwisata
**) Isi tulisan di atas menjadi tanggung jawab penulis
***) Karikatur by Rihad Humala/Ketik.co.id
****) Ketentuan pengiriman naskah opini:
- Naskah dikirim ke alamat email [email protected].
- Berikan keterangan OPINI di kolom subjek
- Panjang naskah maksimal 800 kata
- Sertakan identitas diri, foto, dan nomor HP
- Hak muat redaksi.(*)