Peringatan HKN di Sleman Disertai Peluncuran Inovasi Bidang Kesehatan

Jurnalis: Fajar Rianto
Editor: Mustopa

24 November 2023 03:40 24 Nov 2023 03:40

Thumbnail Peringatan HKN di Sleman Disertai Peluncuran Inovasi Bidang Kesehatan Watermark Ketik
Pemukulan gong menandai peluncuran inovasi bidang kesehatan yang digagas dinkes Sleman (Foto: Humas Pemkab Sleman)

KETIK, YOGYAKARTA – Kepala Dinas Kesehatan Pemerintah Kabupaten Sleman, Cahya Purnama disela acara peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) di Jogja Rich Hotel Kamis (23/11/2023) membeberkan alasan pengambilan tema "Transformasi Kesehatan Untuk Indonesia Maju".

Tema tersebut diusung sebagai momen untuk melakukan reformasi bidang kesehatan yang dikenal dengan 6 pilar Transformasi Kesehatan.

"Enam pilar tersebut meliputi transformasi layanan primer, transformasi  layanan rujukan, transformasi  sistem ketahanan kesehatan, transformasi  pembiayaan kesehatan, transformasi  SDM kesehatan, dan transformasi teknologi kesehatan," terang Cahya.

Enam pilar transformasi kesehatan ini dapat ditegakkan untuk perubahan yang lebih baik apabila ada kolaborasi yang erat dan sinergi yang kuat antar OPD terkait dari tingkat pusat sampai dengan wilayah dan seluruh elemen masyarakat.

"Untuk memaksimalkan dampak enam pilar transformasi kesehatan ini dibutuhkan dukungan dari berbagai pihak. Termasuk adanya transformasi budaya kerja para insan Kesehatan," jelasnya.

Cahya kemudian menyampaikan mengenai dua program penanggulangan TB Nasional  yaitu Eliminasi TB pada tahun 2030 dan Indonesia Bebas TB tahun 2050. Berikut upaya yang dilakukan oleh Dinkes Sleman dalam bentuk program inovasi SIKAT TB atau Sleman Sigap Kendali dan Atasi Tuberkulosis.

SIKAT TB sebut Cahya merupakan strategi penemuan kasus TB secara terstandar bekerjasama dengan berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD). 

Ia juga menyinggung mengenai Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer yang merupakan transformasi layanan yang dilakukan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. Ia menyampaikan, transformasi kesehatan layanan primer menjadikan pelayanan kesehatan terintegrasi.

Jika dulu dilakukan per program, saat ini dilaksanakan per klaster. Ia sebutkan, lima klaster tersebut dimulai dari klaster manajeman puskemas, klaster  ibu dan anak dan remaja, klaster usia produktif dan lansia, klaster penyakit menular, dan lintas klaster.

Dengan sistem klaster tadi diharapkan dapat memfokuskan upaya preventif dan promotif untuk mencapai target standar pelayanan minimal (SPM). 

Dalam kesempatan yang sama Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengapresiasi dan memberikan arahan kepada tenaga kesehatan dan OPD berprestasi Kabupaten Sleman. Ia juga meluncurkan program Inovasi SIKAT TB (Tuberkulosis) dan Integrasi Layanan Kesehatan Primer hasil  inovasi Dinkes Sleman.

Perlu diketahui proses pelayanan terhadap warga rentan resiko TB sejak 2018 dilakukan secara pasif. Sehingga penemuan kasus masih belum mencapai target spm (standart pelayanan minimal) nasional.

Akibatnya banyak warga yang sebenarnya TB tapi tidak terdeteksi serta diobati dan akan terus menularkan di masyarakat.

Sedangkan SIKAT TB merupakan layanan komprehensif multisektor untuk menjamin akses pelayanan standar pemeriksaan terduga TB lebih efektif, efisien, setara dan aktif menjangkau keluarga rentan kurang mampu dengan sistem informasi digital.

Kustini menyambut baik keberadaan Inovasi TB dan Integrasi Layanan Kesehatan Primer. Menurutnya kehadiran inovasi tersebut menjadi wujud komitmen dan kesungguhan bersama dalam memberantas Tuberkulosis di Sleman dan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Sleman.

Ia berharap strategi dan upaya eliminasi Tuberkulosis melalui SIKAT TB  dapat memberikan manfaat yang optimal. Terlebih lagi Indonesia memiliki target untuk eliminasi TBC di tahun 2030.

Di samping itu program SIKAT TB dapat lebih menjamin akses pelayanan serta menjangkau keluarga rentan kurang mampu. Sedangkan, menyangkut keberadaan Integrasi Layanan Kesehatan Primer, menurut Kustini membantu pemerintah dalam melakukan transformasi kesehatan.

Hal ini difokuskan pada pemenuhan kebutuhan kesehatan berdasarkan siklus hidup yang mudah diakses dan terjangkau sampai pada tingkat masyarakat, keluarga dan individu.

Untuk itu, melalui momen peringatan Hari Kesehatan Nasional Bupati Sleman Kustini mengajak seluruh kader kesehatan, masyarakat, tenaga kesehatan dan seluruh pihak yang terkait dengan layanan kesehatan untuk bersama-sama menguatkan komitmen dan upaya-upaya meningkatkan derajat kesehatan dan kualitas hidup masyarakat Sleman. (*)

Tombol Google News

Tags:

Dinkes Sleman Pemkab Sleman Cahya Purnama Kustini SIKAT TB Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer Transformasi kesehatan