KETIK, SURABAYA – Kasus Curanmor akhir-akhir marak di berbagai daerah, khususnya Surabaya. Walaupun sudah banyak pelaku yang berhasil ditangkap, namun tampaknya hal tersebut belum dapat memberikan efek jera.
Hal tersebut terlihat dari banyaknya masyarakat yang menjadi korban curanmor.
Melihat fenomena tersebut, Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Luthfie Sulistiawan menegaskan, dalam memerangi kasus curanmor yang tengah marak pihaknya menjalin kolaborasi dengan banyak pihak, seperti masyarakat dan berbagai lembaga terkait.
"Demi mempercepat penanganan masalah ini, maki menjalin kolaborasi dengan banyak pihak. Pencegahan, penanganan, dan edukasi kepada masyarakat adalah tiga pilar utama kami dalam menjaga keamanan," jelas Luthfie, Rabu, 23 Januari 2025.
Selain itu, Luthfie menambahkan pihaknya juga menambah tim patroli dan razia kendaraan untuk mempersempit gerak pelaku curanmor.
Mengawasi segala potensi pelanggaran juga tidak luput dari perhatian Kepolisian untuk menjaga situasi tetap kondusif.
"Kami terus melaksanakan penjagaan situasi agar tetap kondusif dan menambah tim patroli untuk penguatan. Kami ingin mengatasi curanmor ini dengan maksimal. Tindakan tegas akan kami lakukan secara terukur," tambahnya.
Bahkan, Luthfie sampai mengeluarkan pernyataan tegas agar pelaku curanmor berhenti menjalankan aksinya. Dengan nada tegas, ia mengatakan, "Untuk pelaku curanmor, saya peringatkan. Berhenti, atau saya berhentikan saudara!"
Pernyataan ini menjadi sinyal kuat bahwa Polrestabes Surabaya tidak akan memberi ruang bagi para pelaku kejahatan untuk beraksi di wilayah Kota Pahlawan.
"Langkah ini adalah bagian dari tekad untuk menjadikan Surabaya sebagai kota yang bebas dari ancaman curanmor," pungkasnya. (*)