Proyek BTS, Sopir Angkot di Kota Malang Akan Digaji di Atas UMK

Jurnalis: Lutfia Indah
Editor: Gumilang

28 Juni 2024 18:15 28 Jun 2024 18:15

Thumbnail Proyek BTS, Sopir Angkot di Kota Malang Akan Digaji di Atas UMK Watermark Ketik
Ilustrasi angkot Kota Malang. (Foto: Lutfia/Ketik)

KETIK, MALANG – Proyek penyempurnaan transportasi publik dengan Buy The Service (BTS) yang diproyeksikan di Kota Malang akan memberdayakan para sopir angkot. Sopir angkot yang terpilih akan diberikan gaji di atas UMK Kota Malang. 

Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat menjelaskan penetapan gaji tersebut sebagai salah satu keseriusan Pemkot Malang terjadap proyek BTS dan kesejahteraan sopir. 

"Sudah ada angka yang didapatkan untuk gaji supir tersebut. Namun yang jelas saya minta di atas UMK, supaya mereka yakin apa yang sudah dilakukan ini sesuai dengan jerih payahnya di atas UMK," kata Wahyu, Sabtu (29/6/2024). 

Proyek BTS dinilai menjadi transformasi besar bagi transportasi publik di Kota Malang. Wahyu mengaku telah menginventarisir sopir-sopir angkot untuk diberikan bimbingan teknis (bimtek). 

"Kita utamakan driver yang memiliki angkot. Jadi kita sudah inventarisir ada driver yang mempunyai angkot sekian, nah nanti itu yang kita utamakan. Tapi nanti akan kita tes karena akan di Bimtek supaya mereka bisa menjalankan sesuai ketentuan," lanjutnya. 

Pada transportasi publik BTS akan dilengkapi dengan AC, jam operasional yang pasti, wifi, dan tidak kebut-kebutan. Untuk sementara ini rencana rute masih berada di sekitar pusat perbelanjaan seperti mal dan pasar, kantor, hingga tempat pendidikan. 

"Akan disosialisasikan kita ada halte, karena ini dihitung waktunya dan harus tepat waktu. Jadi orang yang akan menikmati itu senang, karena waktunya, tujuannya sudah dapat kita lihat. Walaupun kosong mereka harus berangkat dan nyaman sekali," jelas Wahyu. 

Untuk merealisasikan rencana tersebut Wahyu telah menghampiri Kementerian Pergubungan (Kemenhub) RI. Dari Kemenhub akan datang untuk melihat dan mengkaji secara langsung terkait anggaran dan kesiapan Kota Malang. 

"Kita sudah kajian, persyaratannya itu kan harus kita tentukan rutenya, kemudian jumlah kendaraan berapa, nanti setelah itu baru ketemu besaran (anggaran) berapa," tutup Wahyu. (*)

Tombol Google News

Tags:

Kota Malang transportasi publik BTS