KETIK, BATU – Sebanyak 900 Santri Islamic International Boarding School (IIBS) Al Izzah Kota Batu mengikuti kegiatan Supercamp VII. Kegiatan tersebut berlangsung selama 3 hari 2 malam, mulai tanggal 5-7 Mei 2025.
Kegiatan yang bertemakan Synergy With Nature, Strength Within itu dibuka langsung Wali Kota Batu Nurochman didampingi Wakil Wali Kota Batu Heli Suyanto, Senin, 5 April 2025.
Wali Kota Batu, Nurochman menegaskan pentingnya kegiatan luar ruang seperti supercamp dalam membentuk karakter generasi muda.
Supercamp adalah kegiatan luar ruang yang sangat penting dalam pembentukan karakter santri. Tidak hanya belajar agama dan akademik di dalam kelas, tetapi juga belajar kemandirian, kepemimpinan, kerjasama tim, serta cinta terhadap alam dan lingkungan.
Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batu mengikuti upacara pembukaan kegiatan Supercamp VII IIBS Al Izzah Kota Batu, Senin 5 April 2025. (Foto: Sholeh/Ketik.co.id)
"Ini sejalan dengan nilai-nilai pendidikan karakter yang kita junjung tinggi di Kota Batu sebagai kota religius, edukatif, dan berwawasan lingkungan,” ujarnya.
Pria yang akrab disapa Cak Nur itu menegaskan komitmen Pemerintah Kota Batu terhadap sektor pendidikan melalui program unggulan Beasiswa 1000 Sarjana Kota Batu.
Program itu, kata Cak Nur, bukan sekadar janji politik, melainkan bentuk komitmen dan tanggung jawab moral dan sosial untuk membangun pendidikan yang berkualitas. Serta memastikan setiap anak, tanpa memandang latar belakang ekonomi, memiliki kesempatan meraih pendidikan tinggi.
“Masa depan Kota Batu tidak hanya dibangun oleh infrastruktur, tapi juga oleh generasi muda yang cerdas, berkarakter, dan memiliki daya saing tinggi," tegasnya.
Sementata itu, Ketua Gugus Depan Pramuka AL Izzah, Utep Syahrul menyampaikan, kegiatan supercamp 2025, IIBS Al Izzah Kota Batu diikuti total 900 peserta yang terdiri dari 750 santri dan 150 panitia.
Ratusan peserta tersebut diajari mendirikan tenda, orientasi medan, dan pelatihan dasar survival. Malam hari diisi dengan kegiatan api unggun yang mempererat kebersamaan dan mengajarkan nilai-nilai kerjasama tim.
"Untuk tahun ini ada dua kegiatan baru yakni Gowes dan pinball, disitu peserta belajar banyak tentang pentingnya kerjasama, kepercayaan diri, dan bagaimana menghadapi situasi sulit," ucapnya.
Lebih lanjut Utep menguraikan, pada hari kedua, para santri menghadapi tantangan fisik yang lebih berat. Mereka mengikuti kegiatan hiking, outbound, serta simulasi evakuasi darurat.
Kemudian di hari terakhir supercamp diisi dengan kegiatan penutupan yang meriah. Dalam acara penutupan, para santri unjuk kebolehan dalam lomba memasak makanan. Selanjutnya, mereka menampilkan bakat dan kreativitasnya di ajang pentas seni di malam hari penutupan.
"Kami berharap melalui kegiatan ini, para santri dapat menjadi individu yang mandiri, tangguh, dan siap menghadapi berbagai tantangan di masa depan," pungkasnya. (*)
